OKU EKSPRES – Airbus Defence and Space UK telah mendapatkan kontrak senilai £150 juta (sekitar Rp3,1 triliun) dari Badan Antariksa Eropa (ESA) untuk mengembangkan platform pendaratan bagi rover ExoMars Rosalind Franklin.
Kontrak ini menandai langkah besar dalam kelanjutan misi ExoMars setelah penundaan akibat terhentinya kerja sama ESA dengan Rusia pasca-invasi ke Ukraina.
Menggantikan Komponen Rusia
Misi ExoMars awalnya dijadwalkan meluncur pada 2022, tetapi tertunda karena pembatalan penggunaan sistem buatan Rusia, termasuk platform pendaratan Kazachok dan roket Proton.
Kini, ESA telah menggandeng Airbus UK untuk merancang dan membangun platform pendaratan baru di fasilitas Stevenage, Inggris.
BACA JUGA:Hiu Pertama yang Bisa Mengeluarkan Suara Ditemukan, Ilmuwan Terkejut
BACA JUGA:Tips Berpuasa dengan Nyaman bagi Penderita Maag
Platform ini akan dilengkapi dengan sistem mekanik, termal, dan propulsi canggih untuk memastikan pendaratan yang aman di Mars. Selain itu, akan ada dua jalur landai di sisi berlawanan agar rover dapat dengan mudah turun ke permukaan planet merah tersebut.
Misi Eksplorasi Kehidupan di Mars
Rosalind Franklin rover, yang dinamai sesuai ilmuwan Inggris terkemuka, akan menjadi rover pertama Eropa yang mampu mengebor hingga dua meter di bawah permukaan Mars.
Kemampuannya ini bertujuan untuk mencari bukti kehidupan masa lalu atau yang masih ada hingga kini, dengan menganalisis sampel tanah yang terlindungi dari radiasi dan suhu ekstrem.
Misi ini dijadwalkan meluncur pada 2028 dan mendarat di Mars pada 2030, dengan perhitungan matang untuk menghindari musim badai debu global yang dapat menghambat operasionalnya.
BACA JUGA:Manfaat Jambu Biji untuk Kesehatan Ibu Hamil dan Janin
BACA JUGA:Manfaat Ajaib Air Hangat di Pagi Hari yang Wajib Anda Coba
Langkah Besar bagi Sains dan Industri Antariksa Inggris