BATURAJA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ogan Komering Ulu (OKU) terus mendorong peningkatan kinerja organisasi perangkat daerah (OPD) di wilayahnya.
Bupati OKU, H. Teddy Meilwansyah, menegaskan hal ini saat menghadiri penandatanganan perjanjian kinerja yang melibatkan kepala OPD, mulai dari sekretaris daerah hingga para camat di gedung Abdi Paraja Pemkab OKU, Selasa, 11 Maret 2025.
Perjanjian ini menjadi bentuk komitmen bersama dalam meningkatkan nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).
Menurut Bupati Teddy, kesepakatan ini merupakan langkah konkret untuk mencapai perbaikan dalam penilaian SAKIP ke depannya.
BACA JUGA:Wanita Danantara
BACA JUGA:Ariq Muflih Pohan Wakili Indonesia di Olimpiade Biologi Internasional 2025
"Kami meminta seluruh kepala OPD berkomitmen agar nilai SAKIP tidak kembali menurun," ujarnya saat ditemui pada Selasa, 11 Maret 2025.
Pentingnya peningkatan nilai SAKIP berangkat dari kenyataan bahwa selama empat tahun terakhir, Kabupaten OKU hanya memperoleh kategori C dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB).
Namun, pada 2024, skor tersebut berhasil naik menjadi B dengan nilai 60, 58.
Meski mengalami peningkatan, Bupati Teddy menekankan bahwa target selanjutnya adalah mempertahankan, bahkan meningkatkan capaian tersebut.
BACA JUGA:13 Tahanan dan Petugas Rutan Baturaja Dites Urine
BACA JUGA:DPRD OKU Ultimatum PT SBI: Selesaikan atau Tutup!
"Kita tidak boleh lagi menjadi daerah dengan nilai SAKIP terendah di Sumsel. Jika belum bisa masuk papan atas, setidaknya kita harus berada di posisi tengah. Lebih baagus lagi bisa masuk tiga besar," tegasnya.
Untuk mencapai tujuan ini, evaluasi kinerja OPD akan dilakukan secara berkala setiap tahun. Selain penilaian SAKIP, tim yang dipimpin oleh Sekda OKU juga akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja perangkat daerah.
Bagi OPD yang dinilai tidak memenuhi standar, sanksi akan diberlakukan, mulai dari teguran hingga penurunan pangkat atau demosi, bergantung pada hasil evaluasi yang dilakukan.