Warna biji kopi cenderung gelap.
Memiliki aroma dan rasa yang lebih pekat.
Sering dijadikan bahan dasar cappuccino atau latte yang dicampur dengan susu.
3. Pilih Kopi dengan Keasaman Rendah
Selain jenis pemanggangan, kadar keasaman dalam kopi juga perlu diperhatikan. Kopi dengan tingkat keasaman tinggi dapat memicu iritasi pada lambung. Jika ingin lebih aman, pilihlah kopi yang secara alami memiliki kadar asam lebih rendah, seperti Kopi Arabika.
4. Gunakan Kopi dengan Fermentasi Ganda
Proses fermentasi pada kopi juga mempengaruhi tingkat kenyamanannya bagi lambung. Kopi yang difermentasi dua kali cenderung lebih mudah dicerna dan lebih aman bagi penderita maag.
Oleh karena itu, pertimbangkan untuk memilih kopi dengan metode fermentasi ganda agar tetap bisa menikmati kopi tanpa risiko besar bagi asam lambung.
BACA JUGA:Segudang Manfaat Jus Anggur untuk Kesehatan dan Cara Konsumsinya
BACA JUGA:Segudang Manfaat Jus Nanas untuk Kesehatan yang Jarang Diketahui
5. Coba Teknik Cold Brew
Metode penyeduhan juga dapat memengaruhi kadar asam dalam kopi. Teknik cold brew—di mana kopi direndam selama sekitar delapan jam sebelum disajikan—dapat mengurangi kadar kafein dan keasaman kopi, sehingga lebih ramah untuk lambung.
6. Tambahkan Susu untuk Menetralkan Kopi
Menambahkan susu ke dalam kopi tidak hanya mengurangi rasa pahit, tetapi juga membantu menurunkan kadar kafein.
Ini bisa menjadi solusi bagi penderita maag yang ingin menikmati kopi dengan rasa lebih ringan dan lebih aman bagi pencernaan.
Meskipun penderita maag masih bisa menikmati kopi, tetap diperlukan perhatian dalam pemilihan jenis kopi, cara penyeduhan, dan batasan jumlah konsumsi.