RAMBUT bulu mata yang kerap kali mengalami kerontokan seringkali dianggap sebagai manifestasi rindu, namun kenyataannya, fenomena ini bisa mengindikasikan masalah kesehatan.
Penggunaan produk maskara, terutama maskara tahan air yang mengandung bahan kimia, dapat menyebabkan bulu mata menjadi rapuh dan mudah rontok.
Begitu juga dengan penggunaan penjepit bulu mata, yang, meskipun dapat meningkatkan estetika, memiliki risiko merontokkan bulu mata terutama jika digunakan setelah menggunakan maskara.
Kebiasaan mengucek mata, terutama saat bangun tidur, dapat secara tidak sengaja menyebabkan kerontokan bulu mata dan meningkatkan risiko iritasi.
BACA JUGA:Turunkan Tingkat Pengangguran, Pemkab OKU Timur Gelar Job Fair
BACA JUGA:Cegah Adanya Penyimpangan, Lakukan Sosialisasi pengajuan BOS Madrasah
Selain itu, proses kemoterapi juga dapat menjadi penyebab sementara kerontokan bulu mata, bersamaan dengan rambut, walaupun pertumbuhannya akan pulih setelah pengobatan selesai.
Radang di area kelopak mata, atau blefaritis, dapat memicu kerontokan bulu mata sebagai dampak dari infeksi atau reaksi alergi.
Mengatasi masalah ini memerlukan beberapa tindakan pencegahan dan perawatan. Penggunaan serum khusus yang direkomendasikan oleh dokter kecantikan dapat membantu merangsang pertumbuhan bulu mata.
Selalu membersihkan mata secara rutin, terutama setelah menggunakan make-up, merupakan langkah penting untuk mencegah risiko infeksi dan kerontokan.
BACA JUGA:Cegah Penyebaran DBD, Dinkes OKU Selatan Lakukan Fogging dan Penaburan Abate
BACA JUGA:Inter Buru Hattrick Supercoppa Italiana
Konsumsi makanan sehat juga dapat mendukung nutrisi tubuh, yang berdampak positif pada pertumbuhan bulu mata.
Selain itu, mengaplikasikan minyak zaitun pada bulu mata sebelum tidur dapat membantu memperkuat dan merangsang pertumbuhan bulu mata.
Dengan demikian, pemahaman tentang faktor penyebab dan langkah-langkah penanggulangan dapat membantu mengatasi masalah bulu mata rontok, menjaga penampilan, dan meningkatkan kepercayaan diri. (*)