Harga Meroket, Warga Ramai-Ramai Jual Emas

Kamis 13 Feb 2025 - 19:30 WIB
Reporter : Eris Munandar
Editor : Gus Munir

BATURAJA – Lonjakan harga emas yang mencapai Rp9 juta per suku (6,7 gram) membuat toko perhiasan di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, mengalami penurunan jumlah pembeli. 

Warga lebih banyak memilih menjual emas daripada membeli, akibat kondisi ekonomi yang belum stabil.

Pemilik Toko Emas Makmur, Wati, mengungkapkan bahwa harga emas saat ini masih berpotensi naik karena mengikuti fluktuasi nilai tukar dolar. 

"Harga ini bisa saja naik nantinya," ujarnya, Kamis, 13 Februari 2025.

BACA JUGA:Danantara 1.000 T

BACA JUGA:Bahas Legalisasi Dusun dan Alokasi Dana Desa

Di sisi lain, Toni, pemilik Toko Emas Sinar Ogan, mengungkapkan bahwa meskipun daya beli menurun, transaksi emas tetap ramai, namun lebih didominasi oleh masyarakat yang menjual emas. 

"Saat harga emas naik, memang lebih banyak yang menjual dibanding membeli," katanya.

Meski demikian, jenis perhiasan seperti gelang dan cincin masih menjadi barang yang paling laris di pasaran. 

Salah satu pembeli, Reni, warga Baturaja, mengaku tetap membeli emas untuk investasi meskipun harga sedang tinggi. "Saya beli satu suku untuk simpanan saja," ungkapnya.

BACA JUGA:Daya Listrik Kurang, Belum Bisa Gunakan AC

BACA JUGA:Datangi Tokoh Agama Bahas Sekolah Berbasis Keagamaan

Sementar itu dengan kenaikan harga emas berdampak langsung pada pola konsumsi masyarakat, di mana banyak yang memanfaatkan momen ini untuk mencairkan simpanan emas mereka. 

Jika tren kenaikan harga terus berlanjut, bukan tidak mungkin pasar emas di OKU akan semakin dinamis dalam beberapa waktu ke depan. (*)

Kategori :

Terkait

Kamis 13 Feb 2025 - 19:56 WIB

Komitmen Jaga Kelestarian Hutan

Kamis 13 Feb 2025 - 18:25 WIB

Vadel Ditetapkan Tersangka dan Ditahan