OKU EKSPRES - Sebuah video pendek yang menampilkan pertarungan antara anjing robot dan drone menggunakan kembang api menjadi viral di media sosial, terutama di China.
Dalam klip berdurasi 10 detik tersebut, sebuah drone yang diduga merupakan model DJI T-series menembakkan kembang api ke arah anjing robot buatan Unitree Robotics.
Sang anjing robot tidak tinggal diam dan membalas serangan dengan cara serupa. Kedua mesin tampak bergerak lincah, berusaha menghindari serangan lawan sambil terus menyerang, menciptakan adegan yang mengingatkan pada film fiksi ilmiah.
Hingga kini, belum jelas apakah kedua perangkat ini dikendalikan dari jarak jauh atau beroperasi secara otomatis. Lokasi pengambilan gambar juga masih menjadi misteri, namun hal ini tak mengurangi antusiasme warganet yang terpukau oleh pertunjukan teknologi tersebut.
BACA JUGA:Clayton Wodiany, YouTuber yang Viral Membangun Pesawat di Garasi Rumahnya
BACA JUGA:Diduga Hendak Curi Motor di Masjid, Seorang Residivis Nyaris Dimassa Warga
Video ini dengan cepat menyebar di berbagai platform seperti X (sebelumnya Twitter) dan Instagram, menarik puluhan ribu komentar dan tanda suka.
Sebagian netizen menganggapnya sebagai tontonan menghibur, sementara yang lain justru melihatnya sebagai peringatan akan masa depan perang berbasis teknologi.
Beberapa pengguna media sosial bahkan menyebut kejadian ini sebagai "Perang Mesin Pertama." Ada pula yang menuliskan komentar bernada pesimistis seperti "Kiamat manusia sudah dekat," menyoroti kekhawatiran bahwa teknologi seperti ini suatu hari bisa digunakan dalam konflik nyata.
Drones dan robot bukanlah hal baru dalam dunia militer. Konflik modern, seperti perang antara Ukraina dan Rusia, telah menunjukkan bagaimana pesawat tanpa awak memainkan peran penting di medan tempur.
BACA JUGA:Komitmen Selesaikan Pembangunan Jalan Penghubung 4 Desa
BACA JUGA:Wabup Yudha Ajak Jaga Toleransi Antar Umat Beragama
Namun, video ini menyoroti bagaimana teknologi yang tampak seperti mainan bisa dengan mudah disesuaikan untuk keperluan militer.
Para ahli memperingatkan bahwa meskipun drone dan anjing robot dalam video ini tidak dirancang untuk pertempuran, perkembangan teknologi kecerdasan buatan dan robotika dapat dengan cepat mengubahnya menjadi alat perang yang mematikan.
Pertanyaan besar pun muncul, Sejauh mana manusia harus mengandalkan mesin dalam peperangan?