Gaza Ben

Minggu 07 Jan 2024 - 20:43 WIB
Reporter : Gus munir
Editor : Gus munir

BACA JUGA:Tangan Nelayan Digigit Buaya Muara Hingga Terputus

BACA JUGA:Perahu Bupati Ogan Ilir Terbalik

Setelah semua orang mengungsi, RS kosong. Israel memang memberi ultimatum: semua orang Palestina harus mengungsi ke selatan. Gaza tengah dan utara akan digempur senjata.

"Kami memang minta, kalau merekan semua mengungsi, dua orang itu, harus ikut mengungsi," ujar dr Ben.

MER-C didirikan lima orang aktivis –empat di antaranya dokter. Termasuk dokter Jose Rizal dari UI dan dokter Ben dari Unsyiah. Dokter Jose Rizal, asal Sumbar, meninggal dunia beberapa tahun lalu.

Awalnya mereka adalah relawan yang terjun sebagai tenaga medis dalam konflik Ambon. Mereka umumnya para dokter lulusan Universitas Indonesia.

Setelah konflik teratasi, mereka membuat wadah itu: MER-C. Di tahun 1999. Anda sudah tahu, MER-C: singkatan dari Medical Emergency Rescue Committee. "Kenapa ada tanda penghubung sebelum huruf C?"

BACA JUGA:Ratusan Personel Polda Sumsel Dikerahkan Amankan Kampanye 2024

BACA JUGA:Bongkar Kasus Mobil Bodong, 3 Oknum TNI Diperiksa Pomdam V Brawijaya

"Itu agar kelihatan keren saja," ujar dr Ben lantas tersenyum. Pun ketika diucapkan, MER-C terdengar seperti nama mobil mewah. "Sebenarnya ada usul nama-nama lain tapi kami sepakati yang MER-C," tambahnya.

Dari Ambon mereka mendapat keahlian penanganan medis di tempat yang gawat. Maka ketika terjadi Tsunami di Aceh (2004) MER-C juga terjun ke sana.

Dokter Ben sendiri orang Aceh. Lahir di Bireuen. Setamat SMAN 2 Banda Aceh ia masuk fakultas kedokteran Universitas Syiah Kuala. Lulus tahun 1998. Lalu merantau ke Jakarta.

Ayahnya pegawai kantor pajak di Aceh. Tapi sang ayah tidak pernah menjadikan pajak sebagai mata air kekayaan. Sang ayah pilih jadi air mata: sampai pensiun tidak punya rumah untuk keluarga. 

Sang ayah husnul khatimah. Ia syahid: meninggal sebagai korban tsunami. Pun salah satu kakak dan keponakan kecilnya. 

BACA JUGA:Warga Yogyakarta Dapat Surat Suara Jakarta Selatan

BACA JUGA:Prestasi Menteri PPPA? Tekan Kekerasan Anak Lewat Edukasi dan Literasi

Kategori :