Kamera adalah alat modern yang bisa menggantikan polisi syariah. Tidak perlu lagi ada polisi syariah yang sampai harus patroli.
BACA JUGA:Dari Drone Hingga Dzikir Akbar
BACA JUGA:Ringkus Pelaku Pembunuhan di OKI
Tiongkok pun mengandalkan kamera untuk mencegah segala macam tindak kriminalitas. Di sana, di satu kota sebesar Banda Aceh bisa dipasang satu juta kamera.
Illiza tidak risau dengan praktik hukum cambuk di Aceh. "Kami mengenakan hukuman cambuk bukan untuk menyakiti," ujar Illiza.
Di Singapura hukum cambuk sampai membuat yang dicambuk berdarah. Toh investor tetap datang ke Singapura. "Hukum cambuk di sini lebih sebagai pintu untuk membuat mereka bertobat," katanya.
Illiza ingin sebelum hukuman cambuk dilaksanakan, harus ada tim pembina agar mereka tahu apa yang harus dilakukan setelah menjalani cambuk.
BACA JUGA:Banjir Dinihari, 74 Rumah Terdampak
BACA JUGA:Liverpool Pastikan Diri Juara Paruh Musim
"Ada orang Tiongkok yang tertangkap membawa banyak minuman keras. Mereka justru minta dihukum cambuk saja. Jangan dimasukkan penjara," ujar Illiza tersenyum.
Hukum cambuk di Banda Aceh memang beda dengan di Singapura. "Rotan penyambuknya hanya ukuran garis tengah 1 cm," ujar Azwar Abubakar yang menyusul ke kafe.
Azwar adalah gubernur Aceh di saat terjadinya tsunami. Saat saya jadi sesuatu dulu, Azwar juga jadi menteri.
Azwar lah yang merumuskan ukuran cambuk rotan itu. Juga yang merumuskan bagaimana cara mencambuknya: tangan si pencambuk harus dalam posisi lurus. Dengan demikian pukulannya tidak bisa keras.
BACA JUGA:Barcelona Ditawari Rekrut Christopher Nkunku
BACA JUGA:Efek Samping Minum Madu Sebelum Tidur yang Wajib Diwaspadai
Inti dari cambuk adalah hukuman sosial. Agar malu. Lalu bertobat. Karena itu hukuman cambuk dilakukan di tempat umum. Yakni di halaman masjid, usai salat Jumat.