OKU EKSPRES - Ketika emosi mencapai titik meledak, manusia seringkali menghadapi tantangan dalam mengendalikan perasaan marah, dan salah satu penyebab yang mungkin jarang terpikirkan adalah lapar.
Lapar, yang sering dianggap sebagai alasan yang tidak jelas, ternyata memiliki dampak signifikan pada tingkat kemarahan seseorang.
Menurut ahli gizi Nadhira Afifa, wanita yang merasa lapar cenderung memiliki tingkat emosi negatif yang lebih tinggi dibandingkan saat kenyang.
Selain itu, beberapa fakta ilmiah menjelaskan mengapa lapar dapat membuat seseorang lebih mudah marah, sensitif, dan emosional.
BACA JUGA:Timun Bikin Kulit Wajah Sehat
Penurunan Kadar Gula Darah:
Ketika tubuh kekurangan asupan makanan, kadar gula darah dapat turun drastis. Kadar gula darah yang rendah dapat memengaruhi prefrontal cortex, bagian otak yang mengendalikan emosi dan pengambilan keputusan.
Prefrontal cortex juga sangat sensitif terhadap fluktuasi kadar gula darah, sehingga glukosa yang rendah dapat membuat seseorang kesulitan mengendalikan emosi negatif seperti kemarahan.
Oleh karena itu, menjaga keseimbangan gula darah penting, bahkan saat menjalani diet atau menghindari makanan manis berlebihan.
Reaksi Fight or Flight:
Faktor lain yang membuat seseorang lebih mudah marah atau sensitif saat lapar adalah reaksi "fight or flight" yang dipicu oleh perubahan hormonal.
BACA JUGA:Beri Pelatihan Kain Jumputan
Saat lapar, tubuh dapat memproduksi hormon kortisol dan adrenalin, yang membuat seseorang lebih waspada, agresif, dan mudah marah.
Dengan demikian, reaksi marah atau sensitivitas yang muncul saat lapar merupakan respon biologis terhadap perasaan kelaparan.
Jadi, alasan marah saat lapar bukanlah mitos semata. Dalam kondisi lapar, perubahan dalam kadar gula darah dan reaksi hormon dapat menjelaskan mengapa seseorang menjadi lebih mudah marah.