OKU EKSPRES - Para peneliti dari Akademi Ilmu Pengetahuan China telah menciptakan terobosan penting dalam bidang energi terbarukan dengan mengembangkan sel hidrovoltai hermetik (Hermetic Hydrovoltaic Cell/HHC).
Teknologi ini mampu menghasilkan listrik hanya dengan memanfaatkan panas lingkungan, membutuhkan sedikit air, dan tidak tergantung pada sinar matahari.
Inovasi ini menawarkan solusi baru untuk mengatasi keterbatasan sel hidrovoltai konvensional yang umumnya memerlukan air dalam jumlah besar dan paparan sinar matahari langsung.
HHC dirancang untuk dapat beroperasi di berbagai lingkungan, termasuk tempat-tempat yang tidak terjangkau oleh sinar matahari seperti bawah tanah atau daerah gurun. Hal ini memberikan potensi besar untuk digunakan di wilayah yang memiliki akses terbatas terhadap sumber daya air dan listrik.
BACA JUGA:Peneliti Kembangkan Kristal Janus, Material Baru untuk Panen Air dari Udara Tanpa Energi
BACA JUGA:Sepi Pembeli, Pedagang Pilih Jualan di Pinggir Pasar
Keunggulan utama HHC adalah sistem sirkulasi air internalnya yang tertutup rapat. Dengan memanfaatkan kombinasi kertas tisu dan karbon hitam sebagai agen kapiler, HHC memastikan air dapat terus beredar melalui aksi kapilaritas.
Proses ini memanfaatkan perbedaan suhu lingkungan yang mendorong penguapan, sehingga menghasilkan daya listrik secara berkelanjutan.
Dalam pengujian, HHC terbukti mampu menghasilkan listrik hingga 160 jam tanpa memerlukan tambahan air. Efisiensi seperti ini menjadikannya sangat relevan untuk diterapkan di daerah-daerah dengan sumber air yang terbatas.
Meskipun tidak membutuhkan sinar matahari, HHC menunjukkan peningkatan output listrik ketika terkena cahaya yang kuat. Hal ini terjadi karena bahan karbon pada perangkat menyerap energi cahaya, meningkatkan gradien kelembapan melalui efek fototermal.
BACA JUGA:Enos-Yudha Sukses Raih 243.590 Suara di Pilkada OKU Timur
BACA JUGA:Baznas OKU Gelar Pelatihan Z Chicken, Hasilkan Rp15 juta Perhari
Pengembangan HHC menandai langkah maju yang signifikan dalam teknologi energi bersih. Dengan memanfaatkan panas lingkungan sebagai sumber energi terbarukan, perangkat ini diharapkan dapat menjadi solusi hemat biaya dan mudah diakses untuk menghasilkan listrik di berbagai lokasi.
Tim peneliti percaya bahwa inovasi ini dapat memicu pengembangan lebih lanjut dalam desain sistem hidrovoltai yang lebih efisien. Temuan mereka telah dipublikasikan dalam jurnal Nature Communications, mempertegas pentingnya kontribusi ini dalam upaya global untuk mewujudkan keberlanjutan energi.
Teknologi HHC tidak hanya menjawab tantangan energi di daerah sulit, tetapi juga membuka peluang baru untuk memanfaatkan sumber daya alam secara lebih efektif dan ramah lingkungan.