Sumur Tua

Selasa 03 Dec 2024 - 22:41 WIB
Reporter : Gus Munir
Editor : Eris Munandar

Pertamina seperti ogah-ogahan mengurus sumur tua. Dianggap tidak efisien. Kalau mau diurus harus dibuat standar pengoperasian yang profesional. Itu berarti perlu biaya investasi yang besar.

Apalagi produksi sumur-sumur tua itu umumnya kecil. Hanya sekitar 15 barrel per hari. Bahkan ada yang hanya lima barel. Kalau diurus secara perusahaan --apalagi kalau perusahaannya sebesar Pertamina-- hanya merepotkan.

BACA JUGA:Aktor Korea Selatan, Park Min Jae Meninggal Dunia Saat Berlibur di China

BACA JUGA:Juara Bertahan MU Bertemu Arsenal

Tapi bagi rakyat, 15 barel itu banyak. Maka banyak yang diam-diam memanfaatkannya.

Puluhan tahun pemerintah mundur-maju dalam membuat kebijakan harus diapakan sumur-sumur tua itu.

Sampai kemudian muncullah orang seperti Toha di Muba. Ia mencari model pengelolaan sumur tua. Kecil-kecil tapi karena banyak hasilnya besar juga.

Toha juga membuat model bisnis yang dianggap realistis. Termasuk bagaimana mencarikan jalan agar yang ilegal bisa legal.

BACA JUGA:Kalahkan Singapura, Timnas Indonesia Putri Melaju ke Final Piala AFF Putri

BACA JUGA:Nusron Wahid Dorong Konsep Wakaf Produktif untuk Kesejahteraan Umat

Ia pun terpilih jadi bupati Muba yang kali ini asli orang Muba.

Model Muba bisa dicopy ke semua daerah pemilik sumur tua. Presiden Prabowo pasti senang mendapat ide dari orang seperti Toha.(Dahlan Iskan)

Kategori :