SUMSEL - Petani karet di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) tengah merasakan angin segar setelah harga getah karet mengalami lonjakan yang signifikan.
Saat ini, harga karet di tingkat petani mencapai Rp15.000 per kilogram, suatu kenaikan yang dirasakan sebagai kabar baik setelah sebelumnya petani berjuang menghadapi fluktuasi harga yang tidak menentu.
Ade, seorang petani karet asal Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara, mengungkapkan kebahagiaannya pada Minggu (23/11).
Ia menyatakan bahwa kenaikan harga ini menjadi harapan baru bagi para petani, yang selama ini harus menghadapi harga karet yang tidak stabil.
BACA JUGA:Polda Sumsel Kirim 1.471 Personel BKO Amankan Pilkada Serentak
BACA JUGA:Harga Tiga Komoditi Potensi Meroket
"Kejayaan petani karet kembali dimulai setelah sekian lama," ujar Ade. "Kami sangat merasakan dampak positif dari kenaikan harga karet ini."
Menurut Ade, lonjakan harga getah karet ini dipicu oleh terpilihnya Prabowo Subianto sebagai Presiden RI.
Ia menilai kebijakan-kebijakan yang diterapkan pemerintah pusat sejak Prabowo menjabat telah mendorong peningkatan harga komoditas perkebunan, termasuk sawit dan karet.
Sejak Prabowo jadi presiden, semua harga komoditas perkebunan sawit dan karet naik. Alhamdulillah, kami sebagai petani merasakan langsung dampaknya, tambahnya.
BACA JUGA:Lakukan Razia di Lapas, Temukan Barang Dianggap Berbahaya
BACA JUGA:Tuntut Tim Desk Lebih Optimal Pantau Tahapan Pilkada
Ade berharap, Presiden Prabowo Subianto tetap konsisten dalam mendukung program-program berbasis kerakyatan yang menguntungkan petani dan buruh.
Saat ini, harga karet di tingkat petani mencapai Rp15.000 per kilogram, sementara harga sawit berada di kisaran Rp2.500 hingga Rp2.700 per kilogram.
Hal ini juga memberi dampak positif bagi para petani karet di Muratara yang sebelumnya memilih bekerja serabutan dan meninggalkan kebun karet mereka.