Baterai dari Cangkang Kepiting? Solusi Ramah Lingkungan yang Keren Banget dari Peneliti University of Maryland

Selasa 19 Nov 2024 - 16:53 WIB
Reporter : Agrar
Editor : Gus Munir

OKU EKSPRES - Peneliti dari University of Maryland, Amerika Serikat, berhasil menciptakan baterai berbasis zinc dengan elektrolit biodegradable yang terbuat dari cangkang kepiting. Temuan revolusioner ini dipublikasikan di jurnal Matter dan menawarkan solusi inovatif untuk mengatasi masalah lingkungan akibat limbah baterai konvensional.

Menurut Liangbing Hu dilansir dari labmanager, direktur Center for Materials Innovation di University of Maryland sekaligus penulis utama penelitian ini, baterai konvensional menyumbang beban lingkungan yang besar. “Sebagai contoh, separator polypropylene dan polycarbonate yang digunakan pada baterai lithium-ion membutuhkan ratusan hingga ribuan tahun untuk terurai,” jelasnya.

Dengan menggunakan chitosan, bahan yang diambil dari cangkang kepiting, para peneliti berhasil mengembangkan gel elektrolit yang dapat terurai di tanah dalam waktu lima bulan saja. 

Bahan ini menggantikan komponen baterai konvensional yang sulit terurai dan sering mengandung material beracun.

BACA JUGA:Sains Bicara! Ternyata Ini yang Lebih Dulu dari Ayam atau Telur?

BACA JUGA:Jadi Nasabah BRI Pernah Raih Grand Prize Mobil, Percayakan BRI Sebagai Tempat Menyimpan Uang yang Aman

Selain ramah lingkungan, baterai zinc-chitosan ini memiliki efisiensi energi yang luar biasa. Setelah 1.000 siklus pengisian daya, baterai ini mampu mempertahankan efisiensi hingga 99,7%. 

Efisiensi tinggi ini menjadikannya sangat cocok untuk penyimpanan energi dari sumber terbarukan seperti angin dan matahari.

Zinc juga menjadi pilihan yang lebih aman dan melimpah dibandingkan lithium, material utama pada baterai lithium-ion. 

Dengan menggunakan zinc, baterai ini tidak hanya lebih murah untuk diproduksi tetapi juga mengurangi dampak lingkungan dari proses ekstraksi bahan baku.

BACA JUGA:Kemudahan BRImo, Bisa Buka Rekening Valas Hingga 12 Mata Uang, Transaksi Internasional Lebih Gampang

BACA JUGA:Biaya Administrasi Bulanan dI BRI Lebih Murah Dibanding Bank Lain

Baterai ini menunjukkan performa yang sebanding dengan baterai lithium kecil meskipun digunakan pada kepadatan arus tinggi. 

Selain itu, chitosan juga membantu mengurangi risiko korosi zinc, salah satu masalah umum pada baterai zinc.

Liangbing Hu optimistis bahwa inovasi ini hanya langkah awal menuju pembuatan baterai yang sepenuhnya biodegradable. Liangbing Hu berharap semua komponen baterai di masa depan dapat terurai secara alami, sejalan dengan tujuan keberlanjutan global.

Kategori :