Siapkan Tim TRC dan Peralatan Penanggulangan Karhutla
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD OKU Timur, Budi Widiyanto ST.-Foto: Kholid/Sumeks-Eris
MARTAPURA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumatera Selatan memprediksi puncak kemarau tahun 2024 akan terjadi pada bulan Juli hingga Agustus.
Menanggapi hal ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten OKU Timur mengimbau masyarakat untuk tidak membakar lahan dan menjaga agar penggunaan listrik serta kompor di rumah tetap terkendali.
BPBD OKU Timur juga telah menyiapkan Tim Reaksi Cepat (TRC) dan staf untuk mengantisipasi potensi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
Menurut Kepala BPBD OKU Timur, MGS Habibullah melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik, Budi Widiyanto ST, puncak suhu panas diperkirakan akan berlangsung antara Juli hingga Agustus 2024. Saat ini, belum terdapat titik api atau hot spot di Kabupaten OKU Timur.
BACA JUGA:MU Datangkan Noussair Mazroui
BACA JUGA:Tips dan Resep Agar Kue Chiffon Tidak Seret
"Selain menyiapkan personel, kami juga telah melakukan persiapan di tingkat kabupaten dan desa-desa. Kami sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian mengenai Karhutla," ujar Budi Widiyanto pada Senin, 29 Juli 2024.
Setiap kecamatan memiliki lima personel TRC yang siap siaga. Jika terjadi Karhutla, tim TRC akan menangani situasi terlebih dahulu di wilayah masing-masing.
Apabila tidak dapat mengatasi masalah tersebut, mereka akan melaporkannya ke tingkat kabupaten. Jika kejadian itu besar dan tidak dapat diatasi, BPBD akan meminta bantuan TNI dan Polri.
BPBD OKU Timur juga telah menyiagakan peralatan seperti pompa berkapasitas 30 liter per detik, pompa apung, serta mobil tangki dengan kapasitas 5000 liter air dan trailer tangki.
BACA JUGA:Politeknik Negeri Sriwijaya Sukses Pertahankan Juara di Porseni XIV
BACA JUGA:5 Siswa SD Muntah-Muntah Diduga Setelah Makan Permen Semprot
Mobil tangki ini juga dapat digunakan untuk menyuplai air kepada masyarakat yang membutuhkannya.
Tiga kecamatan yang sering mengalami Karhutla adalah Cempaka, Semendawai Barat, dan Madang Suku I.