Puasa Ternyata Dapat Mengurangi Sakit Maag

Ilustrasi sakit Maag. -Foto:Pyridam-Hesti

OKU EKSPRES - Beberapa studi telah menyimpulkan bahwa menjalankan ibadah puasa dapat mengurangi keparahan masalah lambung atau GERD karena konsistensi waktu makan. 

Dokter spesialis Penyakit Dalam RS Cipto Mangunkusumo, dr. Muhammad Firhat Idrus, SpPD, K-GEH, mengemukakan bahwa perubahan pola makan selama puasa, seperti mengurangi jumlah waktu makan dari tiga kali sehari menjadi dua kali sehari, dapat memperbaiki gejala tersebut.

Puasa memaksa seseorang untuk makan secara teratur pada waktu yang sama setiap hari, yaitu saat berbuka puasa dan sahur. 

Ini dapat mengurangi gejala maag atau GERD yang sering terjadi di masyarakat. 

BACA JUGA:Resep Nastar, Kue Favorit saat Lebaran

BACA JUGA:Misi Kembali ke Empat Besar

Maag, yang secara medis disebut dispepsia, ditandai dengan gejala seperti rasa tidak nyaman, mual, nyeri, muntah, kembung, dan cepat kenyang. 

Salah satu kondisi terkait adalah Gastroesophageal Reflux Disease (GERD), di mana asam lambung naik ke kerongkongan.

Dengan pola makan teratur, asam lambung akan keluar dari lambung pada waktu yang tepat dengan asupan makanan yang cukup, sehingga gejala tidak nyaman dapat dihindari. 

Namun, konsumsi makanan berlebihan, terutama jenis makanan yang memicu masalah lambung, dapat menyebabkan maag dan GERD. 

BACA JUGA:Pertahankan Tradisi Bagus

BACA JUGA:66,9 Kg Ganja Digagalkan Ditresnarkoba

Oleh karena itu, penting untuk menghindari makanan seperti gorengan, santan, makanan pedas, makanan berminyak, jeroan, gajih, dan kopi selama bulan puasa.

Mengonsumsi makanan pedas dan kopi dalam jumlah yang berlebihan dapat meningkatkan risiko naiknya asam lambung ke kerongkongan. 

Tag
Share