Warga Menjerit Harga Beras Terus Naik

Warga mengeluh akibat naiknya haarga peras di pasaran. -Foto: HOS-Hamdal

OKU SELATAN - Tingginya haraga beras di Kabupaten OKU Selatan membuat warga menjerit. Terutama masyarakat khususnya yang berpenghasilan rendah.

Harga beras di Kabupaten OKU Selatan saat ini mencapai Rp 15.000 per Kg. Harga tersebut dinilai sangat tinggi dan membuat pengeluaran masyarakat makin membengkak.

Jau (37), seorang buruh bangunan asal Kecamatan Muaradua, mengeluhkan ketidaksesuaian antara pendapatannya dan harga beras yang terus melonjak. 

"Penghasilan kami tidak sebanding dengan harga beras di pasar, terutama bagi yang berpenghasilan rendah," keluhnya pada Senin, 12 Februari 2024.

BACA JUGA:Pj Bupati OKU Nyoblos di TPS 15 Kelurahan Sukaraya

BACA JUGA:Truk Batu Bara Terbalik Bikin Macet Jalinsum

"Harga beras paling murah sudah mencapai Rp 13.000 sampai Rp. 15.000 per kilogram. Sementara kami hanya mendapatkan upah Rp. 70.000 per hari dengan potongan untuk rokok, makan siang, dan transportasi," paparnya.

Jau bersama masyarakat lainnya berharap Pemerintah Kabupaten OKU Selatan dapat menanggapi situasi ini dengan serius, seperti memantau harga beras di pasar dan mencari solusi untuk meringankan beban masyarakat berpenghasilan rendah.

Yono (41) dari Kecamatan Buay Rawan juga mengeluhkan kesulitan membeli beras dalam jumlah cukup akibat lonjakan harga. 

Dengan pendapatan yang serupa, ia merasa kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari, termasuk biaya pendidikan anak.

BACA JUGA:Tekankan Personil Tak Menjadi Trouble Maker

BACA JUGA:Honor KPPS Belum DIcairkan, Ini Kata KPU OI

"Terkadang saya merasa putus asa, tapi apa boleh buat. Kami harus bersyukur meskipun dalam kesulitan ini," tambahnya.

Andi, warga Desa Pendagan, Kecamatan Muaradua, juga menyuarakan perasaan serupa. Dampak dari kenaikan harga beras dirasakannya secara langsung, membatasi kemampuan untuk membeli beras dalam jumlah yang cukup untuk keluarganya.

Tag
Share