Tragedi Penerbangan Azerbaijan Airlines di Kazakhstan, 38 Korban Jiwa dan 29 Penumpang Selamat
Azerbaijan Airlines Embraer E190 aircraft -Foto AFP pic-Agrar
OKU EKSPRES - Pada tanggal 25/12/2024, pesawat Embraer E190 milik Azerbaijan Airlines, yang mengoperasikan penerbangan J2-8243, mengalami kecelakaan tragis di dekat Aktau, Kazakhstan.
Pesawat tersebut terbang dari Baku, Azerbaijan, menuju Grozny, Rusia, dengan membawa 62 penumpang dan lima awak kabin. Menurut laporan awal, 38 orang dilaporkan meninggal dunia, sementara 29 penumpang lainnya berhasil diselamatkan dari puing-puing pesawat.
Kecelakaan terjadi sekitar 3 kilometer (1,8 mil) dari Bandara Aktau. Penerbangan tersebut terpaksa mengalihkan rutenya karena kondisi cuaca buruk di Grozny dan dilaporkan sedang mencoba melakukan pendaratan darurat ketika insiden tragis ini terjadi.
Berdasarkan kesaksian mata dan rekaman video, pesawat terlihat kesulitan untuk mempertahankan kontrol saat mendekati landasan, akhirnya jatuh dengan kecepatan tinggi dan sayap kanan pesawat yang lebih rendah.
BACA JUGA:Keputusan Kontroversial Jackie Chan, Warisan $400 Juta Akan Disumbangkan ke Amal
BACA JUGA:28 Years Later, Film Besutan Danny Boyle Syuting Pakai iPhone, Budget Rp1,1 T!
Laporan mengenai jumlah korban jiwa sedikit bervariasi, dengan angka antara 38 hingga 39 orang dinyatakan meninggal dunia. Di antara penumpang yang selamat, banyak yang harus dirawat di rumah sakit, termasuk dua anak-anak. Setidaknya lima orang dilaporkan berada dalam kondisi kritis.
Dari seluruh penumpang, 37 orang adalah warga negara Azerbaijan, sementara lainnya berasal dari Kazakhstan, Kyrgyzstan, dan Rusia.
Investigasi awal menyebutkan bahwa kemungkinan tabrakan dengan burung menjadi penyebab upaya pendaratan darurat tersebut.
Namun, terdapat spekulasi yang belum terverifikasi mengenai kemungkinan gangguan GPS yang mempengaruhi sistem navigasi pesawat.
BACA JUGA:Ekspedisi Terra Nova, Misi Ambisius yang Berujung Tragis
BACA JUGA:Nissan dan Honda Resmi Bahas Merger, Mitsubishi Berpotensi Bergabung
Beberapa laporan bahkan mengkhawatirkan kemungkinan pesawat salah diidentifikasi sebagai ancaman dan ditembak jatuh oleh militer, meski hal ini masih bersifat spekulatif dan belum terkonfirmasi.
Pemerintah Kazakhstan telah membentuk komisi untuk menyelidiki kecelakaan ini secara menyeluruh, bekerja sama dengan otoritas Azerbaijan untuk menentukan penyebab pasti dan memberikan bantuan kepada keluarga korban.