Peluru Nyasar Misterius Teror Warga
Teks poto: Peluru Nyasar Teror Warga Palembang, Dimana Saja Kejadiannya? -Foto: Kemas/sumateraekspres-Eris
SUMSEL- Gegara peluru nyasar yang berpangkal dari peristiwa misterius, warga di sekitar Jl PDAM Lorong Swadaya Kelurahan Bukit Lama Kecamatan Ilir Barat (IB)-1, Palembang, kembali digemparkan menjelang malam pergantian tahun.
Kali ini, peluru nyasar itu kena tak lain adalah rumah milik seorang warga bernama Kudus, ketika satu butir peluru revolver mengenainya pada Minggu 31 Desember 2023malam sekitar pukul 23.30 WIB.
Beruntung, dalam insiden ini tidak ada korban jiwa yang dilaporkan. Namun, ketegangan tetap melingkupi warga setempat karena kejadian serupa pernah terjadi pada malam pergantian tahun sebelumnya.
Pada tahun lalu, peluru yang nyasar mendarat di salah satu ruangan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 11 Bukit Lama. Hal ini dikonfirmasi oleh Ketua RT 08 RW 03 Kelurahan Bukit Lama, Holidi.
BACA JUGA:2 Koridor Feeder LRT Setop Operasi
BACA JUGA:Kasus Persetubuhan Anak Meningkat
"Ini kejadian yang kedua kalinya, tahun lalu juga seperti ini tapi di SDN 11 Palembang. Pelurunya dari atap memantuk ke lantai, sama juga saat malam tahun baru seperti ini," ungkap Holidi pada Senin (1/1/2024) sore.
Fenomena ini menimbulkan kebingungan di tengah masyarakat, seiring dengan pertanyaan yang belum terjawab tentang motif dan pelaku di balik insiden tersebut.
Petugas Inafis Satreskrim Polrestabes Palembang telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk mengumpulkan bukti dan mengamankan peluru jenis revolver yang menjadi bahan penyelidikan.
Meskipun begitu, misteri peluru nyasar yang terulang ini meninggalkan pertanyaan besar, apakah ini merupakan tindakan yang direncanakan atau sekadar kejadian tidak disengaja.
BACA JUGA:Tinjau Langsung Pelaksanaan Misa Malam Tahun Baru hingga Kunjungi Pos Pengamanan
BACA JUGA:Lakukan Patroli Antisipasi Kecelakaan dan Tindak Kejahatan
Ketua RT, Holidi, mengungkapkan kejutannya atas fakta bahwa Kudus, pemilik rumah yang menjadi sasaran peluru, tidak melaporkan insiden tersebut kepada pihak berwenang atau kepala RT setempat. S
Sebaliknya, Kudus memilih untuk membagikan kejadian tersebut melalui platform media sosial seperti Facebook dan Instagram, sehingga menciptakan gelombang diskusi di masyarakat.