Harga Cabai Anjlok Hingga Rp10 Ribu Perkilo

Harga cabai di Kabupaten Ogan Ilir terjun bebas dengan harga Rp10 ribu perkilogramnya . -Foto: Dika/Sumeks-Dika

OGAN ILIR - Harga jual cabai merah yang terus merosot membuat petani di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Pemulutan Selatan, Kabupaten Ogan Ilir kebingungan. 

Penghasilan dari penjualan cabai tidak sebanding dengan modal yang telah mereka keluarkan untuk proses tanam dan perawatan.

Fikri, salah satu petani setempat, mengungkapkan bahwa kondisi ini diperparah oleh serangan hama yang menyerang kebun cabainya.

Fikri menyebut hama koreng dan busuk buah sebagai penyebab kerugian yang semakin besar.

BACA JUGA:Tips 5 Cara Hilangkan Kutu dengan Bahan Alami

BACA JUGA:Resep Ayam Betutu, Lezat Pas untuk Sajian Keluarga

"Saat ini harga jual cabai di tingkat petani hanya sekitar Rp10 ribu hingga Rp11 ribu per kilogram, jauh di bawah biaya produksi dan lebih rendah dibandingkan harga sebelumnya yang mencapai Rp60 ribu hingga Rp80 ribu per kilogram," kata Fikri.

Menurutnya, bukan hanya keuntungan yang sulit diraih, bahkan untuk menutup biaya perawatan saja sudah tidak cukup dengan harga jual yang ada saat ini.

Beberapa jenis hama yang sering merusak tanaman cabai di Mekar Jaya antara lain trips, kutu daun apids, kutu daun persik, tungau, kutu kebul, lalat buah, dan ulat grayak. 

Serangan hama ini mengurangi jumlah panen dan menurunkan kualitas cabai yang dihasilkan, sehingga sangat merugikan petani.

BACA JUGA:Tingkatkan Daya Saing, BRI Peduli Gelar Pelatihan dan Sertifikasi Halal UMKM dari Berbagai Daerah

BACA JUGA:KUR BRI, Jadi

Hasil panen yang menurun dan harga jual cabai yang rendah memaksa petani untuk mencari cara lain demi bertahan. 

Namun, tanpa adanya stabilitas harga atau akses yang terjangkau terhadap obat dan pupuk, kondisi petani di Mekar Jaya akan semakin sulit.

Tag
Share