Anak Gemuk Bukan Berarti Sehat, Bisa Jadi Karena Ini !
Ilustrasi anak gemuk.-Foto: vidoran.com-Gus munir
OKU EKSPRES - Orangtua diminta waspada terhadap risiko obesitas pada anak yang disebabkan oleh penggunaan obat-obatan steroid, yang belakangan ini menjadi sorotan publik.
Steroid adalah obat keras yang tidak boleh dikonsumsi sembarangan, dan seharusnya hanya digunakan dengan resep dokter serta berdasarkan kebutuhan medis yang jelas.
Namun, beberapa orang tua tetap menggunakan steroid untuk meningkatkan nafsu makan dan membuat anak terlihat lebih gemuk.
“Dalam praktik sehari-hari, saya menemukan kasus ini, bukan hanya oleh pengasuh, tapi juga oleh orang tua yang ingin anaknya gemuk,” kata Dr. Agustini Utari, SpA(K), seorang dokter spesialis anak.
BACA JUGA:Bantah Tiket Timnas Indonesia Lawan Jepang dan Arab Saudi Naik
BACA JUGA:Kalah Dari China, Ranking FIFA Indonesia Turun
Agustini menekankan bahwa anak yang gemuk tidak selalu sehat. Bahkan, gemuk akibat steroid justru lebih berbahaya bagi kesehatan karena berdampak pada sistem hormon dalam jangka panjang.
Kegemukan ini disebabkan oleh penimbunan cairan dan garam dalam tubuh, bukan karena bertambahnya massa tubuh yang sehat.
“Kita sering khawatir anak menjadi kurus dan pendek. Namun, dengan steroid, anak malah bisa semakin pendek dengan penambahan berat badan yang tampak hanya di wajah atau pipi tembam, padahal itu adalah hasil dari penimbunan cairan dan garam,” tambah Agustini.
Efek dari steroid tidak hanya tampak dari luar. Penggunaan steroid dalam jangka panjang tanpa pengawasan juga berdampak pada fungsi kelenjar adrenal yang memproduksi hormon kortisol.
BACA JUGA:Saran Lakukan Perbaikan Kurikulum Merdeka
BACA JUGA:Kasus Penemuan Mayat Dalam Cor Semen Telah Pelimpahan Tahap II
Hormon ini penting untuk menjaga gula darah, tekanan darah, dan daya tahan tubuh. Penghentian steroid secara tiba-tiba dapat menyebabkan insufisiensi adrenal, yang berisiko serius pada kesehatan anak, bahkan kematian.
Selain itu, penggunaan steroid yang salah bisa menyebabkan diabetes, tekanan darah tinggi, osteoporosis, serta penurunan daya tahan tubuh.