Rela Antre Demi Pertalite, Padahal Jalur Barcode Kosong
Warga rela antre untuk membeli pertalite di salahsatu SPBU di Baturaja. -Foto: Eris Munandar/OKES-Eris
BATURAJA - Antrean panjang kendaraan roda dua terlihat di SPBU 24.321.112 kawasan BIL Hotel, Kecamatan Baturaja Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU).
Meskipun di sebelahnya terdapat jalur barcode yang dikhususkan bagi pengguna barcode di aplikasi MyPertamina tampak terlihat kosong, warga lebih memilih mengantri di jalur tunai. Rabu,16 Oktober 2024.
Warga setempat mengaku telah terbiasa mengunakan uang tunai saat membeli BBM pada kendaraan roda dua.
Berbagai alasan yang mengganjal pengguna kendaraan ketika hendak menggunakan aplikasi tersebut akhirnya berubah jadi keluhan.
BACA JUGA:Hiswana Migas Keberatan Pemungutan Pajak Atas Penyerahan LPG 3 Kg
BACA JUGA:Nobar Bandung
Seperti yang diungkapan Reno, warga Desa Air Paoh, Kecamatan Baturaja Timur menyebutkan dia terpakasa dan rela mengantre dibandingkanmenggunakan barcode karna dianggap merepotkan.
Ia merasa menggunakan aplikasi MyPertamina tidak praktis dan justru menambah beban memori di ponselnya.
“Lebih baik antre daripada pakai barcode, ribet, aplikasi bikin penuh memori,” keluh Reno.
Dia meneyesalkan pihak SPBU membiarkan pembeli mengantre sedangkan jalur disebelahnya dibiarkan kosong.
BACA JUGA:Berharap Pemain Tidak Terpuruk dan Mampu Bangkit
BACA JUGA:Erick Thohir Bakal Lakukan Evaluasi
Padahal, sambung Reno, jika dua jalur diaktifkan kemungkinan warga tidak perlu mengantre lagi untuk membeli pertalite.
Beberapa warga berpendapat bahwa sistem barcode sebenarnya mempersulit, terutama bagi mereka yang tidak terbiasa menggunakan teknologi atau memiliki ponsel dengan kapasitas memori terbatas.