Sedotan Kertas dan Bambu Diduga Lebih Banyak Mengandung Zat Kimia Berbahaya

Ilustrasi sedotan kertas dan bambu.-Foto: Freepik-Agrar

Alih-alih membantu lingkungan, sedotan berbahan alami ini berpotensi menambah masalah dengan menyebarkan PFAS. 

Kimberly Warner, peneliti senior dari Oceana, menekankan perlunya kehati-hatian dalam memilih alternatif yang benar-benar ramah lingkungan, karena beberapa produk yang dianggap "lebih baik" justru menambah beban masalah.

Apa yang Sebaiknya Digunakan?

BACA JUGA:Cuci Pakaian Jadi Lebih Mudah! Mesin Cuci Front Loading Terbaru dari Sharp untuk Kebutuhan Masyarakat Perkotaa

BACA JUGA:Dorong Digitalisasi Pemerintah, Integrasi 27 Ribu Aplikasi, Tuntas Atasi Korupsi

Para peneliti merekomendasikan untuk beralih ke sedotan stainless steel. Selain bebas dari PFAS, sedotan ini lebih tahan lama dan dapat digunakan berulang kali. 

Dengan menggunakan sedotan stainless steel, kita dapat mengurangi risiko kesehatan sekaligus berkontribusi pada pelestarian lingkungan. 

Penelitian ini mengingatkan kita bahwa meskipun upaya untuk mengurangi penggunaan plastik penting, kita juga perlu lebih selektif dalam memilih produk alternatif. 

Tidak semua yang dianggap ramah lingkungan benar-benar baik untuk kesehatan dan lingkungan kita. (*)

BACA JUGA:Optimis Turunkan Kemiskinan, OKI Bersiap Manfaatkan Potensi Alam Besar

BACA JUGA:Mempercepat Inovasi, OJK Sumsel Gelar DIGINATION 2024 untuk Masa Depan Keuangan

Tag
Share