Ungkap Penyebab Antrean Panjang BBM Solar Subsidi

Dua mobil truk box diamankan personel Unit 4 Subdit Sosial Ekonomi Direktorat Intelkam Polda Sumsel saat tengah ikut antre di SPBU.-Photo ist-Ist

SUMSEL- Dua mobil truk box diamankan personel Unit 4 Subdit Sosial Ekonomi Direktorat Intelkam Polda Sumsel saat tengah ikut antre di SPBU.

Truk box kepala kuning itu diamankan saat sedang ikut antre mengisi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi bio solar di SPBU Jalan Soekarno-Hatta, Kecamatan Alang-Alang Lebar (AAL), Palembang, Kamis, 14 Desember 2023, sekitar pukul 12.30 WIB lalu. 

Sesuai aturan, mobil truk box tersebut menggunakan barcode MyPertamina. Namun, ternyata kedua sopir mengisi berulang bio solar di SPBU.

Saat ditangkap di dua truk box terpasang nopol BG 8601 IA dan nopol BG 8036 LR yang disopiri Jodi, dan M Syawal Saputra. 

BACA JUGA:Kasus DBD di Sumsel Meningkat

Penyelidikan lanjutan, kedua truk box itu bersama kedua sopir dilimpahkan ke penyidik Tipidter Ditreskrimsus Polda Sumsel.

Iya, mereka tertangkap tangan saat mengisi BBM solar subsidi di SPBU Jalan Soekarno-Hatta. Modusnya beli bio solar secara berulang-ulang, menggunakan barcode yang berganti-ganti.

Ini salah satu penyebab antrean panjang pembelian BBM solar subsidi di SPBU, kata Plt Direktur Ditreskrimsus Polda Sumsel AKBP Putu Yudha Prawira SIK MH, didampingi Kasubdit 2 Ditintelkam Polda Sumsel AKBP Afria Jaya SH, Senin, 18 Desember 2023.

Saat diamankan, ternyata, dua truk box itu sudah dimodifikasi, dialirkan menggunakan mesin ke dalam baby tank yang sudah ada di dalam box truknya. 

BACA JUGA:KPU Umumkan 11 Nama Panelis Debat Cawapres

Dari truk box nopol BG 8601 IA yang disopiri Jodi, terdapat baby tank berisi lebih kurang 145 liter bio solar.

Dari truk box nopol BG 8036 LR yang disopiri M Syawal Saputra, terdapat baby tank berisi lebih kurang 1.000 liter bio solar. 

Para tersangka akan mendapatkan upah sebesar Rp300 ribu dari setiap ton atau 1.000 liter, bio solar yang terkumpul, terang Putu.

Calon Direktur Ditreskrimsus Polda Kepri ini mengaku pihaknya juga mengendus adanya indikasi sindikat penjualan solar subsidi.

Tag
Share