Kereta Luxury
Dahlan Iskan-Photo:istimewa-Gus munir
Oleh: Dahlan Iskan
MUMPUNG harus turun di Cirebon: ingin mencoba gerbong kereta api kelas luxury.
Pergi ke Pesantren Al Zaytun sungguh nanggung: naik pesawat jauh. Naik mobil pun jauh. Maka naik kereta api satu pilihan.
Harus turun di stasiun Cirebon. Lalu naik mobil dua jam ke pedalaman Indramayu.
Sebenarnya ada bandara lebih dekat: Kertajati. Tapi Anda sudah tahu: begitu dibuka bandara itu langsung ditutup. Sudah lebih lima tahun.
BACA JUGA:Seal 06 GT, Mobil Listrik Sporty dari BYD untuk Generasi Muda, Siap Debut di Chengdu Auto Show
BACA JUGA:RedMagic Gaming Pad, Tablet Gaming Terbaru dengan Chipset Super Cepat Segera Hadir!
Salah satu pertimbangan naik luxury adalah umur: sudah 73 tahun. Malam hari harus cukup tidur. Tidak bisa lagi hanya tidur tiga jam seperti zaman membangun Jawa Pos dulu.
Anda sudah pernah merasakan: kursi di kelas luxury bisa dibuat flat –seperti tempat tidur. Seperti di pesawat kelas satu.
Surabaya-Cirebon lima setengah jam. Belum memenuhi ketentuan tidur harus 6 jam, tapi lumayan. Berangkat pukul 21.15. Tiba pukul 02.45.
Pukul 04.45 bisa tiba di Zaytun. Acara pertama senam: pukul 05.30.
BACA JUGA:Realme Note 60 Siap Menggebrak Pasar Indonesia dengan Spesifikasi Mumpuni dan Harga Kompetitif
BACA JUGA:Inovasi Terbaru Apple, Peluncuran iPhone 16 dan Produk Canggih Lainnya dalam Acara 'It's Glowtime
Tentu saya tidak berharap berlebihan. Agar tidak mudah kecewa.