Akal-akalan

Reza Rahardian ikut demo di depan gedung DPR, tuntut kejelasan peran DPR sebagai wakil rakyat.-Foto: Disway.id-Gus munir

Oleh: Dahlan Iskan

Baik manakah akal-akalan tapi masuk akal dengan akal-akalan yang tidak masuk akal?

Tentu Anda pilih yang fair. Tanpa akal-akalan. Masalahnya: politik itu penuh akal-akalan. Kadang kita dihadapkan pada pilihan di atas.

Adakah akal-akalan yang masuk akal? Ada.

Yang tahu hanya satu orang: Si pengacara banyak akal bernama Boyamin Saiman. Ia asal Solo. Berkali-kali mengajukan gugatan ke MK. Di banyak hal. Pembaca Disway sudah tahu apa saja yang digugatnya.

Hobi menggugat itu diwarisi anak sulungnya Almas, yang kini jadi pengacara di Balikpapan. Gara-gara gugatan Almas lah Gibran memenuhi syarat jadi wakil presiden.

BACA JUGA:Terima Ganti Rugi Rp64,984 Miliar

BACA JUGA:RSUP Mohammad Hoesin Rujukan Pemeriksaan Kesehatan Bacakada

Pun anak kedua dan ketiga Boyamin juga menggugat ke MK. Gara-gara gugatan anak Boyamin itu Kaesang Pangarep gagal jadi calon gubernur Jateng.

DPR kelihatan marah atas putusan MK Selasa lalu itu. Keesokan harinya Baleg DPR bersidang. Putusan kilatnya: tidak mau melaksanakan putusan MK. Baleg DPR pilih menggunakan putusan Mahkamah Agung (baca Disway kemarin: Anti Gempa).

Secara kilat pula DPR diundang sidang paripurna. Waktunya tidak sampai 24 jam dari surat undangan ditandatangani. Acara paripurna: membuat putusan yang isinya sama dengan yang telah diputuskan Baleg.

Mestinya paripurna itu dilaksanakan Kamis kemarin. Pukul 09.00 WIB.

BACA JUGA:Nekat Sepeda Motor Kades Dipreteli

BACA JUGA:Redmi Watch 5 Active Siap Mengguncang Pasar India dengan Fitur Canggih dan Daya Tahan Baterai 18 Hari

Tag
Share