Momentum Tol
Pengerjaan tol Semarang-Sayung. -Foto:HARIAN DISWAY-Gus munir
BACA JUGA:Tak Hadir Penyerahan Duplikat Bendera Pusaka Kepala Daerah Wajib Ambil ke BPIP
Lalu apa lagi yang bisa dilihat di sebelah utara tol?
"Akan ada rest area yang terindah di Indonesia," ujar Pramusinto SE MM. Ia direktur keuangan dan manajemen risiko di perusahaan yang membangun satu ruas di tol Semarang-Sayung.
Perusahaan yang membangunnya adalah PT PPSD (Pembangunan Perumahan Tol Semarang Demak), anak perusahaan BUMN PT PP.
Kini Pramusinto lagi menempuh S3 di Universitas Islam Indonesia. Di bidang manajemen, khususnya di sumber daya manusia untuk jalan tol.
Waktu di SMPN 5 Yogyakarta, Pramusinto satu bangku dengan Anies Baswedan. Di SMAN 8 Delayota, Yogyakarta ia sekelas dengan Kapolri Jenderal Polisi Drs Listyo Sigit Prabowo, MSi.
Lalu ia kuliah S1 akuntansi di UII dan S2 MM di Universitas Andalas, Padang. Yakni saat ia mendapat penugasan PT Wijaya Karya di wilayah Sumatera. Proyek yang ia ikuti adalah pembangunan PLTU Ombilin, pembangunan jalan Solok, terowongan danau Singkarak, bypass Bukittinggi, rel kereta api Teluk Bayur - Sawahlunto dan pengendalian banjir di Padang. Termasuk proyek di Semen Padang.
BACA JUGA:Angka PHK di Jakarta Tinggi
BACA JUGA:Adele Hentikan Konser Demi Nobar Final Lari 100 Meter di Olimpiade Paris 2024
"Kalau 10 doktor baru mestinya bisa lahir dari proyek ini. Banyak sekali penemuan baru di sini," ujar Pramusinto. ”Kemampuan rekan-rekan kontraktor sekarang ini sudah selevel doktor. Mereka menemukan metode kerja baru, teori baru, alat baru, sistem baru," ujar Pramusinto.
Rest area terindah itu nanti luasnya bisa lebih 50 hektare. Menjorok ke laut. Bisa merangkap hotel dan arena apa saja. Semoga tidak akan menjadi seperti umumnya rest area sekarang. Mulai lusuh. Kotor. Tidak terawat.
Lalu apa yang bisa dilihat di selatan jalan?
Ribuan hektare air genangan (rob) akan hilang. Tanah baru yang luasnya ribuan hektare muncul. Tanpa bangunan. Tanpa pohon. Tanpa pagar pembatas.
Ini perkara besar. Jangan sampai ribuan hektare tanah baru ini menjadi kawasan yang tidak tertata.
BACA JUGA:Film “Rumah Dinas Bapak” Bentuk Penghormatan Dodit Kepada Mendiang Bapaknya