Kaya Sebenarnya
Dahlan Iskan-Photo ist-Gus munir
Bahkan ada keluarga yang mengantarkan orang tua ke Wajak dengan pesan khusus: kalau kelak meninggal dunia tidak usah kirim kabar. Langsung dimakamkan saja di Wajak.
BACA JUGA:Ditabrak Kereta Api Mahasiswa Tewas Meregang Nyawa
BACA JUGA:Jabat Kapolres OKU Timur, AKBP Kevin Leleury Bakal Terima Gelar Adat Komering
Ada juga anak yang mengantarkan orang tua dengan sisa dendam masa nan lama: ibunyi itu, dulu, tidak mau mengurusnyi, saat dia masih bayi. Lalu jadi bayi telantar.
Akhirnya Arif harus membeli tanah untuk kuburan. Tidak semua yang meninggal di situ bisa diterima pemakaman desa terdekat.
Kini juga sudah dibangun aula di Griya Lansia Wajak: Aula Misenan --diambil dari nama orang yang ditemukan di pinggir sungai. Misenan sendiri sudah meninggal dunia --kemarin tepat 1000 harinyi.
Di balik penampilan fisiknya yang kalem, Arif ternyata teguh pada niat dan misi. Kemarin ia meletakkan batu pertama pembangunan Villa Doa Anak Yatim di Sidoarjo. Kini komunitas itu sudah merawat 80 anak yatim –khusus yatim yang miskin. Sekarang mereka masih ditampung di rumah sementara –menunggu Villa Doa Anak Yatim selesai dibangun.
BACA JUGA:Permudah Gaji, Buka Rekening untuk Anggota PPS
BACA JUGA:Tak Ada Perhatian Pemerintah, Warga Gotong Royong Perbaiki Jalan
Arif juga sudah membangun Griya ODGJ –isinya 42 orang tua yang Anda sudah tahu sedang kekurangan apa.
Ada lagi griya khusus untuk merawat bayi telantar dan terbuang. Termasuk yang lahir dari hubungan yang tidak diinginkan. Sudah tujuh bayi mereka rawat.
Arif menjadi sangat sibuk di pelayanan ini. Percetakannya tidak lagi diurus. Tetap berjalan tapi sangat kecil. Ia sendiri seperti tidak ada lagi minat menjadi kaya. Hidupnya habis untuk melayani. Saya melihat ia sudah menjadi orang yang kaya dalam arti sebenar-benarnya. (*)
BACA JUGA:Hakim PN Baturaja Tinjau Lapas, Pastikan Putusan Dilaksanakan dengan Benar