Kaya Sebenarnya
Dahlan Iskan-Photo ist-Gus munir
Setelah itu ia merenung. Ia melakukan kontemplasi. Ia mencari tahu ke dalam dirinya sendiri: mengapa bisa bangkrut, apa yang salah. Ia merasa tidak berbuat salah apa pun. Tidak mungkin, kata hatinya. Pasti punya kesalahan.
Akhirnya ia menemukan yang ia sebut 'kesalahan' itu. Ia tidak pernah menyantuni orang miskin. Juga tidak pernah mengurus anak yatim.
Maka Arif mencari teman yang mau diajak mengurus orang miskin dan yatim miskin. Ia dirikan Komunitas Sahabat Yatim Dhuafa Indonesia. Tergabunglah 1.200 anak muda yang ikut jadi relawan.
Salah satu relawan di desa Wajak, Mufi, menemukan orang tua di pinggir kali. Tergeletak. Lemah. Basah kuyub. Baru saja kena hujan deras.
BACA JUGA:Oknum Pendeta Tipu Nasabah Rp52 Miliar
BACA JUGA:Pelanggaran Lalu Lintas Tembus 10 Juta Perbulan
Mufi seorang bidan desa. Dia mengkhawatirkan wanita tua itu akan terguling ke sungai lalu hanyut. Mufi menolongnyi. Itulah orang miskin pertama yang diurus komunitas Arif. Namanyi: Misenan. Tidak punya rumah. Tidak punya keluarga.
Dari sinilah ceritanya mengapa Arif membangun Griya Lansia di Wajak. Mufi yang mencari tanahnya.
Dari urunan relawan terkumpul uang untuk membeli sebidang tanah di desa itu. Tanahnya murah sekali. Tidak ada orang yang mau menggarap tegalan itu. Lokasinya dipercaya sebagai tanah berhantu: 14 x 100 meter.
Dibangunlah bedeng dari triplek di salah satu pojoknya. Mbah Misenan dirawat di rumah bedeng itu. Diberi makan. Diurus kesehatannyi.
BACA JUGA:LC Karaoke Ditikam Rekan Hingga Kritis
BACA JUGA:Harga LPG 3 kg Melambung Hingga RP 30 Ribu
Dana terus dikumpulkan: untuk membangunnya. Saat saya ke sana lebih dua tahun lalu sudah berdiri kamar-kamar seperti hotel melati. Berhadapan. Di tengahnya, memanjang, dibangun taman. Waktu itu tanamannya masih kecil. Belum terasa rindang. Tapi sudah terlihat ke depannya akan menjadi tempat yang nyaman bagi orang tua telantar.
Kemarin saya bertemu Arif lagi. Masih sama: bajunya masih agak lusuh. Penampilannya juga masih klemak-klemek. Bagi orang yang suka melihat penampilan lahiriyah, Arif bukan sosok yang terlihat bonafid.
Arif pun bercerita: tanah di Wajak kini sudah menjadi 60 x 100 meter. Penghuni Griya Lansia-nya sudah 146. Ada yang masih punya keluarga, tapi tidak ada di antara mereka yang mau mengurus.