Terisolir, Hampir Seluruh Rumah Terendam
Pj Bupati OKU, H Teddy Meilwansyah meninjau dan mengunjungi salahsatu daerah paling parah diterpa banjir yakni Desa Lubuk Kemiling, Kecamatan Kedaton Peninjauan Raya. -Foto: Humas Pemkab OKU-Gus munir
"Mudah-mudahan semua bisa terbantu, ini kami ingin menunjukan bahwa mereka yang terdampak banjir tidak sendirian dalam menghadapi cobaan ini. Ada kami pemrintah daerah yang selalu siap dan setiap mendampingi dan membantu mereka," ungkapnya.
Menurut Teddy bantuan yang telah diberikan tidaklah seberapa namun setidaknya bantuan ini bisa sedikit membantu dan meringankan beban masyarakat yanng terdampak banjir.
"Bantuan ini memang tidak bisa mengganti yang hilang tidak bisa mengobati duka banjir ini, namun paling tidak bantuan ini bisa sedikit membantu dan meringankan beban masyarakat yang terdampak banjir," tambahnya.
BACA JUGA:Perjuangkan Guru Honorer Diangkat PPPK
BACA JUGA:Bantah Ngintip di SPBU Toilet Wanita
Sementara itu Kepala Desa Lubuk Kemiling Johan Safri mengatakan,banjir besar ini pertama kali terjadi sejak beberapa puluh tahun yang lalu. Banjir ini hampir merendam seluruh rumah warga di Desa Lubuk Kemiling.
"Hampir seluruh wilayah desa terendam banjir. Yang paling parah ada 23 rumah depok yang terendam sisanya rumah panggung yang ketinggian air mencapai hampir 2 meter," ujarnya.
Pada kesempatan itu Johan mengucapkan terimakasih kepada Pj Bupati OKU, H Teddy Meilwansyah yang telah datang langsung melihat kondisi masyarakat di Desa Lubuk Kemiling yang terdampak banjir.
"Kami mengucapkan ribuan terimakasih kepada Pj Bupati OKU H Teddy Meilwansyah yang telah melihat langsung kondisi desa dan warga kami. Kami juga berterimakasih atas bantuan yang telah diberikan," ucapnya.
BACA JUGA:Jukir Liar Paksa Bayar Jadi Sorotan Komisi E
BACA JUGA:Janji Sanksi Tegas Kepada PO Bus
Terpisah Yanti warga Desa Lubuk Kemiling menuturkan, warga kesulitan beraktivitas akibat banjir. "sudah 3 hari pak tidak bisa kemana-mana, apa lagi meyadap karet, otomatis pak kami tidak ada penghasilan, " tuturnya.
Diungkapkannya banjir yang terjadi hampir sebatas leher orang dewasa, akses jalan terendam banjir sehingga masyarakat kesulitan untuk melakukan aktivitas.
"Kalau akses jalan lewat jembatan gantung pak untuk menyeberang ke Desa Sukapindah. Kalau jarak tempuhnya normalnya cuma sekitar 10 menit menggunakan sepeda motor lewat jembatan gantung ke Desa Suka Pindah, tapi ini seluruh jalan terendam banjir," pungkasnya. (*)