Tim Sukses

Dahlan Iskan ketika menaiki pesawat ANA dari Haneda menuju New York, Amerika Serikat.-Disway- -Photo:Disway-Gus munir

Nasi itu saya makan dengan kare ayam Jepang. Kenyang. Naik pesawat bisa langsung tidur.

"Saya tidak mau dibangunkan untuk makan malam," pesan saya pada pramugari.

Saya pun langsung mengamati kode-kode di sekitar tempat duduk: mana lampu baca, lampu meja, cara melihat TV, global WiFi, dan terutama cara merebahkan kursi jadi tempat tidur.

Pulas.

Ketika bangun sudah pukul 4 subuh waktu Tokyo. Mungkin sudah hampir di atas Alaska.

BACA JUGA:Terjunkan Polwan Bantu Dapur Umum

BACA JUGA:Sediakan Dapur Umum Hingga Bagikan Sembako

Ternyata pramugari menaikkan penutup di sebelah kursi saya. Juga menutup pintu geser sebelah tumpuan kaki saya.

Sedang pembatas dengan kursi sebelah sudah dinaikkan  sebelum saya masuk pesawat. Jadilah tempat duduk saya seperti kamar kecil: 2x1 meter.

Saya tidak tahu siapa di sebelah: cewek atau cowok.

Setelah ke kamar kecil, gosok gigi dan tayamum, saya kembalikan tempat tidur menjadi tempat duduk. 

BACA JUGA:Turun Ikut Masak di Dapur Umum untuk Korban Banjir

BACA JUGA:Seragam Baru

Lalu minum air putih satu botol.

Saya pun ingat pesan orang tua: bergerak.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan