Jembatan Lagu

Dahlan Iskan-Photo ist-Gus munir

Maka tidak ada mobil yang lalu-lalang di atas jembatan yang ambruk. Kalau toh ada 8 orang yang tercebur ke laut itu para pekerja perawatan jembatan. Dua di antaranya ditemukan hidup.

Setelah kirim kode SOS kapten kapal juga melakukan prosedur darurat berikutnya: melepaskan jangkar. Maksudnya: agar kapal terpaksa berhenti. 

BACA JUGA:Penusukan Jemaah Tarawih di Masjid Darul Muttaqien Terjadi Tiba-tiba, Begini Kondisi Korban

BACA JUGA:APBN Surplus Rp22,8 Triliun

Setiap kapal besar dilengkapi dua jangkar: di kanan depan dan kiri depan. Jangkar itu beratnya 6 ton. Bisa menghunjam ke dasar laut. Lalu yangkut di situ.

Anda sudah tahu: rantai jangkar itu panjangnya 300 meter. Pasti jangkarnya bisa mencapai dasar laut di dekat pelabuhan.

Harusnya lima menit setelah jangkar kapal bisa berhenti. Itu kalau jangkar berfungsi. Kapal pun tidak sampai menabrak jembatan.

Nyatanya Dali menabrak jembatan. Berarti saat jangkar dilepas posisi Dali sudah terlalu dekat dengan jembatan.

BACA JUGA:Aktor Sopyan Dado Meninggal Dunia

BACA JUGA:Suami Sandra Dewi Diduga Terlibat Kasus Korupsi dengan Kerugian Negara Rp271,06 Triliun

Tinggallah perusahaan asuransi yang pusing. Juga Joe Biden. Presiden Amerika itu baru saja pusing memperjuangkan anggaran di DPR: untuk memperbaiki banyak jembatan kecil yang sudah renta. Tiba-tiba saja jembatan besar yang amat ikonik runtuh.

Atau itu justru rezeki bagi Biden. Terutama menjelang Pilpres seperti ini. Kecepatannya bersikap –segera dibangun kembali secepat mungkin dengan biaya pemerintah federal– akan menghapus kesan ia sudah terlalu tua dan lamban.

Jangan-jangan bisa selesai sebelum Pilpres bulan November depan.

Pekerjaan pertama tentu ini dulu: mengangkat reruntuhan jembatan dari muara sungai. Sampai benar-benar bersih. 

BACA JUGA:Bagikan Takjil Secara Gratis

Tag
Share