Gembira Bahagia

Dahlan Iskan-Photo ist-Gus munir

BACA JUGA:5 Manfaat Berpuasa untuk Kecerdasan Emosional

Ilmu tidak peduli apakah orang percaya hasil hitungan itu atau tidak. "Ilmu tidak peduli kalau ada yang tidak percaya 2x2 itu 4," katanya. 

Maka dalam seminar Mitokondria kemarin itu ditanyakan juga soal Isa/Yesus yang tidak punya ayah. Juga soal posisi keyakinan dalam otak. "Keyakinan itu bukan ilmu, jadi tidak usah dibahas," katanya.

Dengan IQ 78,4, kata Ryu, sulit diharapkan bicara ilmiah. "Dengan IQ di bawah seratus saja masih sulit. Apalagi hanya 78,4," katanya.

Misalnya untuk bisa bicara tentang manusia. Itu harus bicara soal biologi. "Biologi hanya bisa dipahami oleh yang mengerti kimia. Kimia bisa dipahami dari fisika. Itu diperlukan IQ di atas 100," kata Ryu.

Semua makhluk hidup sekarang ini berbasis karbon. Karbon makan karbon. "Harimau memakan kambing dianggap binatang buas. Manusia itu memakan apa pun yang berbasis karbon. Melebihi harimau. Tidak dianggap buas," guraunya. "Padahal secara struktur manusia itu dengan mentimun sama. Sama-sama berbasis karbon," tambahnya.

BACA JUGA:6 Warga Binaan Pemasyarakatan Menerima Remisi Khusus

BACA JUGA:Panen Melimpah, Harga Duku Turun

Tokyo sudah hampir jam 00.00. Saya minta diskusi ditutup. Sebagin peserta harus bangun lagi lima jam kemudian: makan sahur pertama puasa tahun ini. (DAHLAN ISKAN)

BACA JUGA:Target Angka Stunting Turun 14 Persen

BACA JUGA:Warga Kesal Malam Pertama Tarawih Lampu Padam

Tag
Share