Sumsel Waspada, Bencana Hidrometeorologi

Proses evakuasi bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar) masih berlangsung. Data BNPB mencatat korban tewas telah mencapai 867 jiwa per Jumat (5/12),-Istimewa-

SUMSEL -OKU EKSPRES.COM- Proses evakuasi bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar) masih berlangsung. Data BNPB mencatat korban tewas telah mencapai 867 jiwa per Jumat (5/12), pukul 18.30 WIB. Kini, bencana hidrometeorologi juga meluas hingga Pulau Jawa.

Di Provinsi Jawa Barat, banjir bandang menerjang Kabupaten Bandung Barat, serta banjir rob melanda Kabupaten Subang dan Indramayu. Sementara di Provinsi Jawa Timur, banjir rob terjadi di Kota Malang, dan banjir lahar dari Gunung Semeru terjadi di Kabupaten Lumajang.

Di Provinsi DKI Jakarta, banjir rob menggenangi kawasan pesisir utara. Termasuk banjir yang juga terjadi di Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung. Meluasnya bencana hidrometeorologi di berbagai provinsi membuat Sumsel perlu meningkatkan kewaspadaan.

Terlebih pada Kamis sore (4/12), longsor terjadi di kawasan Lubuk Dendan, Dusun Pulau Timun, Desa Tanjung Sakti, Kecamatan Tanjung Sakti Pumi, Kabupaten Lahat. Material tanah, batu, dan pohon dari perbukitan menimbun badan jalan sepanjang sekitar 30 meter.

BACA JUGA:Ingatkan Warga Waspada Bencana Banjir

BACA JUGA:Curah Hujan Meningkat, Abusama Ingatkan Warga Waspada Bencana

Akses utama penghubung Kota Pagaralam dan Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan, sempat terputus total. Longsor terjadi sekitar pukul 15.20 WIB, saat curah hujan mencapai puncaknya. Pembersihan material menggunakan alat berat dari Dinas PU dan BPBD Lahat.

Jalur sudah bisa dilewati kembali sekitar pukul 00.15 WIB, Jumat (5/12), terang Kapolsek Tanjung Sakti, Iptu Agus Santoso. Petugas Polsek Tanjung Sakti dan Koramil juga disiagakan di lokasi untuk memastikan keamanan pengguna jalan.

Patroli masih dilakukan mengingat hujan kembali turun pada Jumat sore (5/12). Warga diimbau tetap waspada saat melintas di daerah rawan longsor, mengingat curah hujan masih tinggi, imbau Kepala Pelaksana Harian BPBD Lahat, H Ali Afandi.

Daerah tetangga seperti Kota Pagaralam juga merupakan wilayah rawan bencana. Kota Pagaralam bersama Kota Prabumulih dan Kabupaten OKU telah menetapkan status siaga bencana hidrometeorologi.

BACA JUGA:Musim Hujan, Imbau Masyarakat Waspada Bencana Alam

BACA JUGA:Bupati Popo Ajak Masyarakat Waspada Bencana

Pj Sekda Pagaralam, Zaily Oktosab Fitri Abidin, mengatakan bahwa bencana alam sulit diprediksi, namun langkah pencegahan harus dilakukan sejak dini. Wali Kota Pagaralam, Ludi Oliansyah, telah meminta jajaran untuk gencar membersihkan jalur aliran air.

Agar penumpukan sampah tidak menyebabkan penyumbatan saluran air, ujarnya. Kota Pagaralam yang berada di kawasan perbukitan kerap mengalami bencana akibat kondisi geografis dan cuaca yang tidak menentu.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan