Waspadai! Gejala Awal Demensia yang Sering Diabaikan

Reporter: Gus Munir |

Editor: Eris Munandar |

Rabu , 22 Oct 2025 - 13:05

Ilustrasi Gejala Awal Demensia yang Sering Diabaikan -bizhare-

waspadai! gejala awal demensia yang sering diabaikan                            oku ekspres.com- tahukah kamu bahwa demensia bukanlah penyakit tunggal, melainkan kumpulan gejala yang muncul akibat gangguan atau kerusakan pada otak? kondisi ini ditandai dengan menurunnya kemampuan berpikir, hilangnya daya ingat, serta perubahan perilaku dan kepribadian. bila tidak ditangani, gejalanya bisa semakin parah hingga mengganggu aktivitas sehari-hari.
demensia sebenarnya masih dapat disembuhkan, asalkan penyebab utamanya juga dapat diatasi. misalnya, demensia yang muncul akibat penyalahgunaan obat-obatan terlarang atau alkohol bisa membaik jika pengidap berhenti mengonsumsi zat tersebut.
namun, bila dibiarkan tanpa penanganan, penurunan fungsi otak akan terus berlangsung hingga gejalanya semakin nyata dari waktu ke waktu. berikut beberapa tanda dan gejala demensia yang penting untuk dikenali sejak dini:
1. gangguan ingatan jangka pendek
salah satu gejala awal demensia yang paling umum adalah mudah lupa. pengidap sering kali kesulitan mengingat hal-hal sederhana yang baru saja terjadi. misalnya, tidak tahu di mana meletakkan ponsel, kunci, atau barang lainnya, meskipun baru saja digunakan. mereka juga mungkin masih mampu mengingat peristiwa bertahun-tahun lalu, tetapi lupa tentang hal yang baru saja dilakukan, seperti apa yang dimakan saat sarapan.
baca juga:demensia usia muda, ancaman nyata yang bisa dihindari
baca juga:waspada! gejala demensia bisa muncul sejak usia 20-an
2. sulit menemukan kata yang tepat
kesulitan dalam berkomunikasi juga menjadi ciri khas demensia. pengidap sering kali kesulitan mencari kata yang tepat untuk menyampaikan maksudnya, sehingga lawan bicara harus berusaha keras memahami apa yang ingin diucapkannya.
3. kesulitan menyelesaikan tugas sehari-hari
tugas yang dulunya mudah dilakukan, seperti memasak, mengatur keuangan, atau berkendara, bisa terasa lebih rumit bagi penderita demensia. kondisi ini disebabkan oleh menurunnya kemampuan konsentrasi dan daya pikir.
4. melakukan hal yang sama berulang kali
seseorang dengan demensia cenderung melakukan kegiatan yang sama berulang kali, tanpa menyadari bahwa hal tersebut sudah dilakukan. misalnya, membersihkan ruangan lebih dari sekali, atau mengulang pertanyaan yang sama meskipun sudah dijawab.
5. sulit mengenali arah dan tempat
gejala lain yang umum adalah kehilangan kemampuan mengenali arah dan lokasi. pengidap bisa tersesat di tempat yang sebelumnya sangat familiar, bahkan tidak tahu jalan pulang ke rumah sendiri.
baca juga:bukan sekadar lupa biasa: kenali gejala dan cara cegah demensia sejak dini
baca juga:langkah cerdas mencegah demensia sejak dini di usia lanjut
6. mudah bingung dan linglung
kebingungan sering muncul akibat menurunnya daya ingat. pengidap bisa lupa mengenali wajah orang terdekat, tidak tahu waktu, atau kebingungan saat disapa seseorang di jalan tanpa tahu siapa orang tersebut.
7. kehilangan minat dan motivasi (apati)
orang dengan demensia juga sering kehilangan minat terhadap hal-hal yang dulu disukainya. mereka tampak acuh, jarang berinteraksi dengan keluarga, dan tidak menunjukkan emosi seperti biasanya.
komplikasi yang mungkin terjadi
jika tidak segera diobati, demensia dapat menimbulkan berbagai komplikasi serius, seperti:
pneumonia, akibat kesulitan menelan hingga makanan masuk ke saluran napas.
kekurangan nutrisi, karena pengidap tidak mampu mengunyah atau menelan dengan baik.
baca juga:fakta di balik risiko demensia yang lebih tinggi pada wanita
baca juga:cara efektif mencegah demensia sejak dini dengan pola hidup sehat
penurunan fungsi tubuh, membuat penderita bergantung pada orang lain dalam aktivitas harian.
kematian, terutama pada demensia progresif tahap akhir akibat infeksi yang tidak tertangani.
demensia bukan sekadar masalah lupa biasa. kondisi ini perlu dikenali sejak awal agar dapat dicegah dan ditangani dengan tepat. pola hidup sehat, menjaga fungsi otak, serta deteksi dini menjadi langkah penting untuk memperlambat perkembangan penyakit ini.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran OKU EKSPRES 24 OKTOBER 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan