Marc Marquez Juara Dunia MotoGP 2025, Samai Rekor Valentino Rossi

Reporter: Gus Munir |

Editor: Eris Munandar |

Minggu , 28 Sep 2025 - 20:28

Marc Marquez juara dunia MotoGP 2025, samai rekor Valentino Rossi. -Instagram @motogp-

Baru pada 2022 ia mulai pulih, meski belum sepenuhnya kembali ke level terbaiknya.

Langkah besar kemudian ia ambil dengan meninggalkan Honda dan berlabuh ke Ducati bersama Gresini Racing.

Setelah beradaptasi dengan Desmosedici GP23 dan kemudian GP25 yang dikenal sulit dikendalikan, Marquez mampu tampil konsisten, hampir selalu naik podium, kecuali di GP Amerika.

Usai memastikan gelar di Motegi, pembalap berusia 32 tahun itu mengaku emosional. “Sulit untuk menggambarkan perasaan saya. Perjalanan ini penuh tantangan, tetapi kini saya merasa damai dengan diri sendiri,” ujarnya.

Ia juga menyinggung kesalahan terbesar dalam kariernya, yakni kembali balapan terlalu cepat setelah cedera, yang justru memperlambat proses pemulihan.

Meski begitu, Marquez tetap bersyukur karena semua pengalaman tersebut akhirnya mengantarnya kembali ke singgasana juara.

“Sekarang saya hanya ingin menikmati momen ini tanpa menoleh ke belakang. Tidak mudah, tetapi akhirnya saya menemukan ketenangan,” tutupnya.

marc marquez juara dunia motogp 2025, samai rekor valentino rossi                            oku ekspres.com - francesco bagnaia tampil impresif di motogp jepang dengan meraih kemenangan pada sprint race dan race utama. 
namun, perhatian publik justru tertuju pada marc marquez yang berhasil memastikan gelar juara dunia motogp ketujuhnya. 
hasil itu sekaligus mengantarkannya mengoleksi sembilan titel grand prix di sirkuit motegi, minggu (28/9/2025).
rekan setimnya di honda hrc, joan mir, turut mencatatkan hasil manis dengan finis ketiga. podium ini menjadi yang pertama sejak ia bergabung dengan tim tersebut.
baca juga:marc marquez juara motogp italia 2025, perbesar jarak di klasemen
baca juga:marc marquez kembali menang di motogp misano 2024
sepanjang musim 2025, marquez menunjukkan konsistensi luar biasa. dari 17 seri yang digelar, ia mengoleksi 11 kemenangan grand prix serta 14 kemenangan sprint, hingga akhirnya mengunci gelar dengan keunggulan 201 poin atas rivalnya.
dengan pencapaian ini, marquez kini sejajar dengan valentino rossi yang sama-sama mengoleksi tujuh gelar di kelas premier. 
ia hanya tertinggal satu gelar dari giacomo agostini, sang pemegang rekor dengan delapan gelar juara dunia. 
yang lebih istimewa, marquez menjadi pebalap pertama yang mampu kembali meraih gelar setelah jeda enam tahun, usai terakhir kali juara pada 2019 bersama honda.
baca juga:marc marquez menggila di motogp aragon 2024
baca juga:marc marquez juara motogp italia 2025, perbesar jarak di klasemen
keberhasilannya tahun ini juga menambah catatan sejarah ducati. marquez menjadi pembalap keempat yang mempersembahkan titel juara dunia bagi tim tersebut, setelah casey stoner, pecco bagnaia, dan jorge martin.
perjalanan menuju puncak musim ini bukan tanpa rintangan. sejak cedera panjang pada 2020, marquez sempat kesulitan karena kondisi fisik dan performa motor honda yang tidak kompetitif. 
baru pada 2022 ia mulai pulih, meski belum sepenuhnya kembali ke level terbaiknya.
langkah besar kemudian ia ambil dengan meninggalkan honda dan berlabuh ke ducati bersama gresini racing. 
setelah beradaptasi dengan desmosedici gp23 dan kemudian gp25 yang dikenal sulit dikendalikan, marquez mampu tampil konsisten, hampir selalu naik podium, kecuali di gp amerika.
baca juga:marc marquez kembali menang di motogp misano 2024
baca juga:marc marquez menggila di motogp aragon 2024
usai memastikan gelar di motegi, pembalap berusia 32 tahun itu mengaku emosional. “sulit untuk menggambarkan perasaan saya. perjalanan ini penuh tantangan, tetapi kini saya merasa damai dengan diri sendiri,” ujarnya.
ia juga menyinggung kesalahan terbesar dalam kariernya, yakni kembali balapan terlalu cepat setelah cedera, yang justru memperlambat proses pemulihan. 
meski begitu, marquez tetap bersyukur karena semua pengalaman tersebut akhirnya mengantarnya kembali ke singgasana juara.
“sekarang saya hanya ingin menikmati momen ini tanpa menoleh ke belakang. tidak mudah, tetapi akhirnya saya menemukan ketenangan,” tutupnya.