Gelar Silaturahmi Pemangku Adat, Perkuat Pelestarian Budaya Lokal

Disbudpar OKU Selatan mengadakan pertemuan silaturahmi antara Dewan Pembina Adat dan para Pemangku Adat tingkat kecamatan se-Kabupaten OKUS. -Hos-
OKU EKSPRES.COM - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan (OKUS) mengadakan pertemuan silaturahmi antara Dewan Pembina Adat dan para Pemangku Adat tingkat kecamatan se-Kabupaten OKUS.
Acara tersebut dilaksanakan di Rumah Adat Serasan Seandanan, Komplek Pemkab OKUS, pada Jumat (12/9/2025).
Plt. Kepala Disbudpar OKUS, Permiadi Haikal, S.Sos., MM, bersama Kepala Bidang Kebudayaan, Jonison, S.Sos., menjelaskan bahwa kegiatan ini juga dirangkai dengan penyaluran dana operasional triwulan II (April–Juni 2025) bagi para pengurus adat.
Menurut Jonison, tujuan utama kegiatan ini adalah mempererat hubungan antara pemerintah daerah dengan pemangku adat, baik di tingkat kabupaten maupun kecamatan.
BACA JUGA:Perkuat Pelestarian dan Pewarisan Budaya Lokal OKU Selatan
BACA JUGA:Lestarikan Budaya Lokal Gelar Kegiatan Ekstrakurikuler Musik Tradisional
Sedikitnya 35 pengurus adat kecamatan dan enam koordinator adat dari berbagai etnis/suku di OKUS turut hadir dalam forum tersebut.
“Melalui silaturahmi ini, kami berharap komunikasi semakin baik sehingga peran adat tetap lestari dan sejalan dengan arah pembangunan daerah,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Pemangku Adat Suku Ranau memaparkan tradisi tata cara pelamaran khas suku Ranau.
Prosesi tersebut memiliki tahapan-tahapan penting yang diwariskan secara turun-temurun. Selain itu, tradisi pemberian gelar adat atau “adok” juga dijelaskan sebagai bagian sakral dari upacara pernikahan.
Gelar ini bukan hanya simbol perubahan status dari remaja menjadi dewasa, tetapi juga bentuk pengakuan sosial dalam komunitas.
BACA JUGA:Ajang Unjuk Bakat dan Tumbuhkan Rasa Cinta Budaya Lokal
BACA JUGA:Perkuat Pelestarian dan Pewarisan Budaya Lokal OKU Selatan
Plt. Kepala Disbudpar OKUS menekankan, pelestarian adat dan budaya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan daerah.