Waspada! Tekanan Darah Turun Mendadak Bisa Jadi Gejala Hipotensi Ortostatik

Reporter: Gus Munir |

Editor: Eris Munandar |

Kamis , 21 Aug 2025 - 12:21

Ilustrasi Tekanan Darah Turun Mendadak -istock-

Masalah hormon dan metabolisme, misalnya penyakit Addison atau hipoglikemia

Dehidrasi karena kurang minum, diare, muntah, demam, atau banyak berkeringat

Gangguan saraf, seperti penyakit Parkinson atau multiple system atrophy

Kondisi setelah makan, terutama pada lansia

Penggunaan obat tertentu, termasuk ACE inhibitors, ARB, dan beta blocker

Faktor Risiko

Risiko mengalami hipotensi ortostatik meningkat pada:

Lansia

Ibu hamil

Pasien yang lama berbaring di rumah sakit

Lingkungan dengan suhu tinggi

Konsumsi alkohol

Cara Mengatasi

waspada! tekanan darah turun mendadak bisa jadi gejala hipotensi ortostatik                            oku ekspres com- pernahkah kamu merasa tubuh mendadak lemas dan kepala berkunang-kunang ketika berdiri? jika hal ini sering terjadi, jangan dianggap sepele.
kondisi tersebut bisa menjadi tanda hipotensi ortostatik, yaitu turunnya tekanan darah saat berpindah posisi dari duduk atau berbaring ke berdiri, sementara tubuh tidak mampu mengembalikan tekanan darah ke level normal dengan cepat.
gejala hipotensi ortostatik
selain rasa pusing, penderita biasanya mengalami:
pandangan buram
tubuh terasa sangat lemah
kebingungan atau linglung
mual
pingsan
penyebab utama
dalam keadaan normal, tubuh akan secara otomatis mengatur tekanan darah saat kita berdiri. namun, pada penderita hipotensi ortostatik, mekanisme ini terganggu. beberapa penyebabnya meliputi:
baca juga:kapan obat diperlukan oleh penderita hipertensi dan bagaimana pengelolaannya?
baca juga:waspada! anak juga bisa mengalami hipertensi, ini penyebabnya
gangguan jantung, seperti bradikardia, penyakit jantung koroner, atau gagal jantung
masalah hormon dan metabolisme, misalnya penyakit addison atau hipoglikemia
dehidrasi karena kurang minum, diare, muntah, demam, atau banyak berkeringat
gangguan saraf, seperti penyakit parkinson atau multiple system atrophy
kondisi setelah makan, terutama pada lansia
penggunaan obat tertentu, termasuk ace inhibitors, arb, dan beta blocker
faktor risiko
risiko mengalami hipotensi ortostatik meningkat pada:
baca juga:faktor pemicu anak bisa mengalami hipertensi
baca juga:hipertensi maligna: ancaman segera yang membutuhkan tindakan cepat 
lansia
ibu hamil
pasien yang lama berbaring di rumah sakit
lingkungan dengan suhu tinggi
konsumsi alkohol
cara mengatasi
penanganan akan disesuaikan dengan penyebabnya. jika gejala dipicu obat tertentu, dokter biasanya akan menyesuaikan dosis. langkah lainnya meliputi:
menggunakan kaus kaki atau stocking kompresi untuk mencegah darah menumpuk di kaki
mengonsumsi obat seperti pyridostigmine sesuai arahan medis
menjaga pola hidup sehat dengan cukup cairan dan asupan garam (jika tidak ada kontraindikasi)
baca juga:memahami ragam hipertensi: dari penyebab hingga tingkat keparahan
baca juga:waspadai hipertensi pada anak: gejala tersembunyi yang perlu dikenali sejak dini
tips pencegahan
bangun dari duduk atau berbaring secara perlahan
hindari berdiri terlalu lama
minum cukup air dan kurangi alkohol
tidur dengan posisi kepala sedikit lebih tinggi
hindari suhu lingkungan yang terlalu panas
jangan menyilangkan kaki saat duduk
intinya, setiap penderita bisa memiliki pemicu dan tingkat keparahan yang berbeda. jika sering merasa pusing atau pingsan saat berdiri, segera duduk atau berbaring agar gejala mereda, lalu konsultasikan dengan dokter agar penyebabnya bisa diketahui sejak dini.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran OKU EKSPRES 21 AGUSTUS 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan