Pusing Saat Bangkit dari Duduk atau Tidur? Bisa Jadi Tanda Hipotensi Ortostatik

Reporter: Gus Munir |

Editor: Eris Munandar |

Selasa , 19 Aug 2025 - 13:23

Ilustrasi Pusing Saat Bangkit dari Duduk -gettyimages-

Bahaya dan Cara Mencegah Hipotensi Ortostatik

Jika dibiarkan tanpa penanganan, kondisi ini berisiko menimbulkan komplikasi serius, seperti stroke, gangguan irama jantung, hingga gagal jantung. Oleh karena itu, penting untuk mencegah dan mengelola gejalanya dengan langkah-langkah sederhana, seperti:

Minum air putih yang cukup setiap hari.

Hindari alkohol dan kebiasaan makan berlebihan.

Bangkit dari duduk atau berbaring secara perlahan, tidak tiba-tiba.

pusing saat bangkit dari duduk atau tidur? bisa jadi tanda hipotensi ortostatik                            oku ekspres com - pernahkah kamu merasakan pusing mendadak saat berdiri setelah duduk atau berbaring? jika iya, kemungkinan besar itu adalah hipotensi ortostatik, yaitu kondisi ketika tekanan darah turun secara tiba-tiba sehingga tubuh kehilangan keseimbangan.
gangguan ini muncul karena tubuh tidak mampu menyesuaikan tekanan darah dengan cepat saat terjadi perubahan posisi. akibatnya, penderita merasa berputar, pandangan menggelap, bahkan hampir jatuh. walau sering hanya berlangsung beberapa detik hingga menit, kondisi ini tidak boleh dianggap sepele.
penyakit yang bisa ditandai hipotensi ortostatik
normalnya, tubuh akan segera menstabilkan tekanan darah setelah kita beraktivitas atau berubah posisi. namun, pada penderita hipotensi ortostatik, mekanisme alami ini terganggu sehingga tekanan darah tidak kembali normal dengan cepat. jika gejala berlangsung lama, bisa jadi ini merupakan tanda adanya penyakit tertentu, seperti:
gangguan jantung
penurunan tekanan darah dapat mengindikasikan masalah jantung, seperti bradikardia, penyakit jantung koroner, atau gagal jantung.
baca juga:kapan obat diperlukan oleh penderita hipertensi dan bagaimana pengelolaannya?
baca juga:waspada! anak juga bisa mengalami hipertensi, ini penyebabnya
gangguan kelenjar endokrin
beberapa penyakit endokrin, seperti penyakit addison atau hipoglikemia, juga bisa ditandai dengan gejala hipotensi ortostatik.
dehidrasi
kekurangan cairan akibat kurang minum, demam, diare, muntah, atau keringat berlebih bisa memicu turunnya tekanan darah.
gangguan sistem saraf
penyakit saraf seperti parkinson atau multiple system atrophy sering disertai dengan hipotensi ortostatik sebagai salah satu gejalanya.
bahaya dan cara mencegah hipotensi ortostatik
jika dibiarkan tanpa penanganan, kondisi ini berisiko menimbulkan komplikasi serius, seperti stroke, gangguan irama jantung, hingga gagal jantung. oleh karena itu, penting untuk mencegah dan mengelola gejalanya dengan langkah-langkah sederhana, seperti:
baca juga:faktor pemicu anak bisa mengalami hipertensi
baca juga:hipertensi maligna: ancaman segera yang membutuhkan tindakan cepat 
minum air putih yang cukup setiap hari.
hindari alkohol dan kebiasaan makan berlebihan.
bangkit dari duduk atau berbaring secara perlahan, tidak tiba-tiba.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran OKU EKSPRES 19 AGUSTUS 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan