Tips Aman dan Efektif Berolahraga Saat Menjalani Intermittent Fasting

Reporter: Gus Munir |

Editor: Eris Munandar |

Kamis , 07 Aug 2025 - 20:57

Jogging salahsatu olahraga yang aman saat menjalani Intermittent Fasting. -klikdokter.com-

tips aman dan efektif berolahraga saat menjalani intermittent fasting                            oku ekspres.com - intermittent fasting (if) merupakan metode diet yang cukup populer untuk menurunkan berat badan. meski terbukti efektif, kamu tetap memerlukan olahraga agar tubuh tetap sehat dan bugar.
namun, berolahraga sambil menjalani puasa memerlukan strategi yang tepat. 
menentukan waktu latihan dan jenis olahraga yang sesuai sangat penting agar manfaat dari if tetap maksimal dan tubuh tetap mendapat energi yang cukup.
lalu, bagaimana cara terbaik menggabungkan intermittent fasting dengan olahraga? berikut ini sejumlah tips penting yang bisa kamu terapkan.
baca juga:bandar jaya cup ii 2025 jadi fondasi pengembangan olahraga daerah
baca juga:rekomendasi 5 olahraga aman untuk penderita tbc agar napas lebih lega
1. lakukan olahraga saat waktu makan
waktu terbaik untuk berolahraga saat menjalani if adalah ketika kamu berada dalam jendela makan. di waktu ini, tubuh memiliki cadangan energi dan nutrisi yang cukup untuk beraktivitas.
jika kamu melakukan latihan intens seperti angkat beban, pastikan mengonsumsi asupan tinggi protein setelahnya. 
idealnya, makan makanan yang mengandung karbohidrat dan sekitar 20 gram protein dalam 30 menit usai latihan untuk mendukung pemulihan otot secara optimal.
2. hindari target menambah otot saat berpuasa
saat berpuasa, terutama dalam durasi seperti 16 jam atau lebih, asupan kalori cenderung lebih rendah. hal ini membuat tubuh lebih fokus pada pembakaran lemak ketimbang pembentukan otot.
baca juga:lima kesalahan saat olahraga yang bikin berat badan sulit turun
baca juga:7 tips olahraga hemat tanpa biaya: tetap bugar tanpa gym
bila tujuan utamamu adalah membangun massa otot, metode intermittent fasting mungkin kurang tepat. 
saat tubuh mengalami defisit kalori, membentuk otot menjadi lebih sulit. maka, selama if, lebih baik kamu fokus menjaga massa otot dan membakar lemak daripada menargetkan pertambahan otot.
3. pilih olahraga sesuai jenis puasa
jenis olahraga sebaiknya disesuaikan dengan pola puasa yang kamu jalani. 
olahraga aerobik seperti jogging, bersepeda, atau jalan kaki cocok dilakukan saat puasa panjang karena intensitasnya cenderung ringan.
baca juga:5 olahraga mengecilkan perut di rumah, mudah dan efektif!
baca juga:bukti nyata! diet turun 25 kg dalam 4 bulan tanpa obat dan olahraga ekstrem
sementara itu, latihan anaerobik seperti sprint atau angkat beban sebaiknya dilakukan saat kamu sudah makan, misalnya pada pola puasa 16:8. 
jika kamu berpuasa penuh selama 24 jam, pilih olahraga ringan seperti yoga, pilates, atau jalan santai.
4. perhatikan asupan nutrisi sebelum dan setelah latihan
agar performa olahraga tetap maksimal, konsumsi karbohidrat yang mudah dicerna 30 hingga 60 menit sebelum latihan. contohnya, pisang, oatmeal, atau roti gandum dengan selai kacang.
usai berolahraga, tubuh membutuhkan kombinasi karbohidrat dan protein untuk pemulihan. 
baca juga:jenis olahraga yang bantu cegah tumor tulang
baca juga:yuki kato tekuni hobi baru olahraga surfing 
beberapa pilihan yang bisa kamu konsumsi antara lain: smoothie protein, salad quinoa, ayam panggang, greek yogurt dengan buah, atau telur rebus dengan roti gandum. 
usahakan makan dalam rentang 30 menit hingga dua jam setelah latihan.
5. jangan lupakan asupan cairan
meskipun tidak makan selama puasa, kamu tetap harus banyak minum. dehidrasi adalah hal yang umum terjadi selama if, apalagi jika ditambah olahraga.
air putih tetap menjadi pilihan utama. namun, air kelapa bisa jadi alternatif yang bagus karena mengandung elektrolit alami, rendah kalori, dan memberikan sedikit tambahan energi dari gula alaminya.
6. sesuaikan latihan dengan durasi puasa
jika kamu menjalani puasa harian 16:8, kamu bisa lebih fleksibel dalam memilih jenis latihan, baik itu intensitas tinggi maupun rendah, selama dilakukan di waktu makan.
baca juga:panduan olahraga aman untuk penderita jantung: tetap aktif tanpa risiko
baca juga:waspada pneumonia pada anak: kenali gejala dan penanganannya
namun, jika kamu menjalani puasa selama 24 jam penuh, fokuskan pada aktivitas fisik ringan agar tubuh tidak kelelahan dan tetap aman.
7. dengarkan sinyal tubuh
yang paling penting dalam berolahraga saat berpuasa adalah peka terhadap sinyal tubuhmu. jika kamu merasa pusing, lemas, atau mual, kemungkinan itu pertanda gula darah rendah atau dehidrasi.
segera konsumsi cairan dengan kandungan elektrolit atau makanan ringan yang mengandung karbohidrat, lalu beristirahat. 
tidak semua orang cocok dengan kombinasi if dan olahraga, jadi penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum memulai.
baca juga:7 olahraga ampuh kendalikan gula darah, cocok untuk penderita diabetes
baca juga:5 olahraga agar tetap tampil sehat dan memesona di usia diatas 30 tahun
menggabungkan intermittent fasting dengan olahraga bukanlah hal yang mustahil. 
dengan perencanaan yang matang, pemilihan waktu dan jenis olahraga yang sesuai, serta memperhatikan asupan nutrisi dan hidrasi, kamu tetap bisa menjaga kebugaran dan meraih manfaat penuh dari if. 
dengarkan tubuhmu, jangan paksakan diri, dan sesuaikan rutinitas dengan kebutuhan pribadimu

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi OKU EKSPRES 8 AGUSTUS 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan