Kongres Bali

Dalam pidato penutupan Kongres VI PDIP di Bali, Megawati Soekarnoputri menegaskan bahwa PDIP tidak akan berada di barisan oposisi maupun koalisi pemerintahan Prabowo Subianto. -Dok PDIP-
Tokoh militan seperti Bambang Wuryanto --lebih dikenal sebagai Bambang Pacul-- ternyata masih dianggap tergolong militan. Masih didudukkan sebagai ketua bidang pemenangan Pemilu. Padahal Bambang disebut-sebut kurang militan lagi di saat Pilgub Jateng: calon gubernur PDI-Perjuangan, Jenderal Andika Perkasa kalah telak.
Usia Bambang Pacul juga sudah tidak muda lagi. Tahun depan sudah 70 tahun. Maka jabatan pemenangan Pemilu tidak sepenuhnya di tangan Bambang Pacul. Khusus untuk pemenangan di pilkada ada wakil ketua umum sendiri: Deddy Sitorus.
BACA JUGA:260 Disway
BACA JUGA:Disway Network dan B Universe Jalin Kemitraan
Ahok, Ganjar Prabowo, Azwar Anas, Bu Risma, Ribka Ciptaning juga masuk di jajaran wakil ketua umum. Ribca adalah produk militan lama. Selebihnya adalah militan yang lebih belakangan.
Memang ada Puan dan Prananda yang militan lebih muda. Kabar baiknya: keduanya sudah terlihat berangkulan. Tapi mereka belum jadi simbol pejuang militan --yang dalam istilah lama disebut "pasukan bawah tanah".
Sulit membayangkan dua tokoh itu bisa kembali ke bawah tanah: menghadapi penderitaan hidup --secara fisik maupun ekonomi.
Tentu Puan masih ingat derita yang dialami Mega --ibunyi. Zaman itu saya beberapa kali satu mobil dengan Puan --yang masih terlihat remaja, berada di mobil bagian belakang konvoi Megawati. Dia tahu persis penderitaan ibunyi. Tapi itu sudah lama sekali. Apakah Puan masih bisa kembali ke masa nan lalu seperti itu.
BACA JUGA:Disway Gratis
PDI-Perjuangan rupanya lagi memerlukan identitas baru. "Banteng Ketaton" rupanya akan jadi identitas baru itu.(Dahlan Iskan)