Peneriak Ada Bom di Pesawat Jadi Tersangka

Seorang penumpang pesawat Lion Air JT308 dengan rute Jakarta-Kualanamu, berinisial H (42), resmi ditetapkan sebagai tersangka lantaran berteriak ada bom di dalam pesawat, Sabtu, 2 Agustus lalu.-Istimewa-
JAKARTA-OKU EKSPRES COM- Seorang penumpang pesawat Lion Air JT308 dengan rute Jakarta-Kualanamu, berinisial H (42), resmi ditetapkan sebagai tersangka lantaran berteriak ada bom di dalam pesawat, Sabtu, 2 Agustus lalu.
Aksi tersebut membuat seluruh penumpang di dalam kabin menjadi panik. Kejadian itu pun sempat terekam dan akhirnya viral di sosial media.
Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Kombes Pol Ronald Sipayung mengatakan, proses pemerikasaan terhadaap yang bersangkutan dilakukan secara maraton selama dua hari.
Sehingga, pada Minggu, 3 Agustus 2025, perkara tersebut naik ke tingkat penyidikan.
BACA JUGA:SR-72 Son of Blackbird, Pesawat Hipersonik Masa Depan yang Mengubah Strategi Militer Dunia
BACA JUGA:5 Strategi Cerdas Mendapatkan Tiket Pesawat Murah untuk Liburan Hemat
"Setelah melakukan serangkaian proses pemeriksaan, mengumpulkan alat bukti, baik berupa rekaman, keterangan saksi, dan bukti-bukti dokumen yang kita sita dari maskapai, maka perhari ini terhadap yang bersangkutan sudah kita tetapkan sebagai tersangka," ujar Kapolres, Senin, 4 Agustus 2025.
Menurut Ronald, tindakan H yang mengaku membawa bom di dalam pesawat merupakan tindak pidana serius. Saat ini, polisi telah memeriksa delapan orang saksi, termasuk di antaranya pramugara Lion Air dan petugas keamanan bandara (AVSEC).
Diketahui, insiden itu bermula saat pesawat Lion Air JT 308 tengah melakukan taxiing menuju landasan pacu untuk lepas landas dari Terminal 1A Bandara Soekarno-Hatta, sekitar pukul 18.35 WIB.
Tiba-tiba, H berteriak mengaku ada bom di bagasi pesawat hingga membuat situasi di dalam pesawat kacau.
BACA JUGA:Virgin Galactic Bersiap Luncurkan Pesawat Luar Angkasa Delta-Class pada 2026
BACA JUGA:Delta Air Lines dan JetZero Kembangkan Pesawat Hemat Bahan Bakar dengan Desain Revolusion
"Langkah yang sudah dilakukan adalah sudah melakukan pemeriksaan 8 orang saksi," kata Ronald.
Sebanyak 181 penumpang dievakuasi dari pesawat dan diminta menunggu di ruang tunggu terminal. Akibat insiden tersebut, penerbangan mengalami penundaan dan pesawat pun diganti dari Boeing 737-900 MAX PK-LRG menjadi Boeing 737-900ER PK-LSW.