Danantara: Lokomotif Ekonomi Menuju Indonesia Emas

Danantara hadir di tengah dinamika ekonomi global yang penuh tantangan. Ini menjadi angin segar yang membawa optimisme baru. -dhimas fin-
Dana ini akan menjadi amunisi vital untuk investasi dalam negeri. Khususnya di sektor yang berorientasi penciptaan lapangan kerja.
Pakar ekonomi dan Wakil Direktur INDEF, Eko Listiyanto, menjelaskan ini adalah bagian dari konsep sovereign wealth fund (SWF) yang umum di banyak negara.
"Sejak keberadaan Danantara, maka dividen BUMN tidak lagi menjadi PNBP Pemerintah, namun menjadi dana kelolaan oleh BPI Danantara," kata Eko kepada Disway.id.
Ini adalah langkah revolusioner yang mentransformasi dividen BUMN dari Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) menjadi modal investasi strategis yang dikelola secara profesional.
BACA JUGA:Disway Gratis
• PT Bank Rakyat Indonesia: Rp25,715 triliun
• PT Bank Mandiri: Rp17,179 triliun
• PT Mineral Industri Indonesia: Rp11,214 triliun
• PT Pertamina: Rp9,357 triliun
• PT Telkom Indonesia: Rp9,211 triliun
• PT Bank Negara Indonesia: Rp6,277 triliun
• PT PLN: Rp3,09 triliun
Dengan mengusung konsep sovereign wealth fund ala Indonesia, Danantara menjadi harapan baru untuk mendorong investasi strategis, memperkuat efisiensi BUMN, serta mengurangi beban APBN.
Sebanyak 844 BUMN dikonsolidasi dalam satu holding besar. Langkah ambisius ini secara instan menjadikan Danantara sebagai salah satu entitas investasi negara terbesar di Asia Tenggara.