Kenapa Hipertensi Bisa Picu Degenerasi Makula? Simak Penjelasannya!

Reporter: Gus Munir |

Editor: Eris Munandar |

Jumat , 18 Jul 2025 - 12:53

Ilustrasi Hipertensi Bisa Picu Degenerasi Makula -halodoc-

Kebiasaan merokok, karena rokok menghasilkan oksidan yang mempercepat penuaan jaringan retina.

Obesitas.

Etnis Kaukasia, memiliki kecenderungan risiko lebih tinggi.

Paparan sinar matahari berlebih tanpa perlindungan pada mata.

Gejala Degenerasi Makula Berdasarkan Jenisnya

Pengidap degenerasi makula umumnya mengalami penurunan kemampuan melihat secara tiba-tiba atau perlahan. Gejala dapat berbeda tergantung jenis AMD yang dialami.

1. AMD Kering

Penglihatan pusat menurun, meski sudah memakai kacamata.

Objek tampak buram atau terlihat sama.

Warna tampak pucat.

Sulit melihat di area redup atau gelap.

2. AMD Basah

Garis lurus terlihat melengkung atau bergelombang.

kenapa hipertensi bisa picu degenerasi makula? simak penjelasannya!                            oku ekpsres com - degenerasi makula atau age-related macular degeneration (amd) adalah salah satu gangguan penglihatan yang sering dialami oleh orang lanjut usia. kondisi ini tak boleh diabaikan karena dapat memengaruhi kemampuan melihat lurus ke depan atau penglihatan sentral secara signifikan.
makula sendiri merupakan area kecil di bagian tengah retina yang berperan penting dalam menghasilkan penglihatan yang tajam, baik pada kondisi terang maupun gelap.
ketika makula mengalami kerusakan, penglihatan sisi (peripheral vision) memang masih ada, tetapi tidak sejelas fungsi penglihatan pusat, sehingga penglihatan menjadi kabur dan tidak fokus.
apa penyebab degenerasi makula?
lalu, apa saja pemicu kondisi ini? benarkah tekanan darah tinggi berpengaruh?
baca juga:7 langkah praktis mengendalikan hipertensi sehari-hari
baca juga:benarkah hipertensi bisa picu ginjal polikistik? ini penjelasannya
jawabannya, ya. selain faktor usia, hipertensi juga dapat meningkatkan risiko degenerasi makula, terutama bagi penderita tekanan darah tinggi kronis. hipertensi dapat memengaruhi lapisan endotel pembuluh darah, termasuk pembuluh darah di area mata.
kondisi ini juga bisa membatasi suplai oksigen ke mata. kekurangan oksigen inilah yang memicu kerusakan retina, sehingga risiko degenerasi makula meningkat.
tak hanya hipertensi, beberapa faktor lain juga bisa menambah risiko seseorang mengalami degenerasi makula, di antaranya:
faktor keturunan, karena penyakit ini bisa diwariskan ke generasi berikutnya.
baca juga:siapa saja yang paling mudah mengalami hipertensi? kenali faktornya!
baca juga:berbagai penyakit serius akibat hipertensi yang sering diabaikan
pola makan, asupan harian memengaruhi keseimbangan oksidan dan antioksidan yang berperan pada regenerasi jaringan retina.
kebiasaan merokok, karena rokok menghasilkan oksidan yang mempercepat penuaan jaringan retina.
obesitas.
etnis kaukasia, memiliki kecenderungan risiko lebih tinggi.
paparan sinar matahari berlebih tanpa perlindungan pada mata.
gejala degenerasi makula berdasarkan jenisnya
pengidap degenerasi makula umumnya mengalami penurunan kemampuan melihat secara tiba-tiba atau perlahan. gejala dapat berbeda tergantung jenis amd yang dialami.
baca juga:hipertensi emergensi: bahaya tekanan darah tinggi yang sering diremehkan
baca juga:jangan salah! ini tipe-tipe hipertensi dan penyebabnya
1. amd kering
penglihatan pusat menurun, meski sudah memakai kacamata.
objek tampak buram atau terlihat sama.
warna tampak pucat.
sulit melihat di area redup atau gelap.
2. amd basah
garis lurus terlihat melengkung atau bergelombang.
muncul titik buta pada area penglihatan.
pada kondisi parah, penderita dapat mengalami halusinasi visual, melihat bayangan atau gambar yang sebenarnya tidak ada.
bedanya amd kering dan amd basah
degenerasi makula dibagi menjadi dua tipe utama, yaitu kering dan basah. amd kering lebih sering ditemukan dibanding amd basah, dan umumnya baru terdeteksi saat dilakukan pemeriksaan mata.
baca juga:bahaya hipertensi! waspadai risiko gagal ginjal kronis
baca juga:makanan dan minuman ini harus dihindari pengidap hipertensi
pada amd kering, terjadi penumpukan zat sisa bernama drusen di bawah retina. jika jumlahnya bertambah, maka dapat memengaruhi fungsi penglihatan. pada tahap yang lebih parah, penumpukan drusen dapat menyebabkan penipisan sel-sel di lapisan luar retina.
sementara itu, amd basah terjadi ketika lapisan luar retina atau retinal pigment epithelium (rpe) melemah, dan muncul pembuluh darah baru yang rapuh di belakang makula. pembuluh darah abnormal ini mudah pecah, sehingga dapat menimbulkan perdarahan dan membentuk jaringan parut di makula. amd basah bisa merusak penglihatan pusat dalam waktu cepat — mulai dari hitungan minggu, hari, bahkan jam jika terjadi pendarahan mendadak.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran OKU EKSPRES 20 JULI 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan