Bahaya Hipertensi pada Ibu Hamil: Wajib Waspada demi Ibu dan Janin

Ilustrasi Bahaya Hipertensi pada Ibu Hamil -kehamilansehat-

Biasanya, dokter akan meresepkan obat penurun tekanan darah yang aman untuk kehamilan. Obat ini harus diminum sesuai dosis dan arahan dokter. Selain itu, beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan adalah:

Rajin memeriksa tekanan darah secara berkala, idealnya enam bulan sekali sebelum hamil dan rutin selama kehamilan.

Jika memiliki hipertensi sebelum hamil, konsumsi obat sesuai petunjuk dokter.

Menjaga berat badan tetap ideal dengan olahraga teratur minimal 30 menit per hari dan makan makanan sehat bergizi seimbang.

Menghindari kebiasaan yang dapat memicu lonjakan tekanan darah, seperti merokok, minum alkohol, atau mengonsumsi obat tanpa resep dokter.

BACA JUGA:5 Cara Efektif Menurunkan Tekanan Darah Tinggi Secara Cepat dan Alami

BACA JUGA:Makanan Sehat Bantu Kendalikan Tekanan Darah Tinggi

Bila kamu saat ini sedang hamil dan memiliki riwayat tekanan darah tinggi, sangat penting untuk mengenali tanda-tanda awal preeklamsia agar bisa segera ditangani. Jika perlu, kamu bisa memanfaatkan layanan konsultasi online dengan dokter kandungan melalui aplikasi kesehatan.

Gejala Preeklamsia yang Harus Diwaspadai

Preeklamsia seringkali muncul tanpa gejala yang jelas. Karena itu, pemeriksaan tekanan darah secara rutin sangat dianjurkan. Beberapa gejala yang bisa menjadi tanda peringatan antara lain:

Urine mengandung protein (proteinuria) atau muncul masalah pada ginjal.

Sakit kepala hebat.

Gangguan penglihatan, seperti penglihatan buram, sensitif terhadap cahaya, atau kehilangan penglihatan sementara.

Nyeri di perut bagian atas, terutama di sisi kanan bawah tulang rusuk.

BACA JUGA:Makanan untuk Melawan Hipertensi di Tengah Meningkatnya Kasus Tekanan Darah Tinggi

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan