Mengenal Tes Mantoux: Prosedur, Hasil, dan Cara Membaca Reaksinya

Ilustrasi Tes Mantoux -siloamhospita-
OKU EKSPRES COM - Tes Mantoux adalah salah satu metode untuk mendeteksi apakah seseorang pernah terinfeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis, penyebab penyakit TBC. Tes ini bisa membantu menentukan apakah seseorang saat ini terinfeksi, pernah terpapar bakteri TBC sebelumnya, atau pernah mendapatkan vaksin BCG.
Tes ini bekerja dengan prinsip reaksi hipersensitivitas tipe lambat, di mana sistem imun akan merespons komponen tertentu dari bakteri TBC yang disuntikkan ke kulit.
Bagaimana Prosedur Tes Mantoux Dilakukan?
Tes Mantoux umumnya aman dan jarang menimbulkan efek samping. Prosedurnya terdiri dari dua tahap:
1. Penyuntikan Tuberkulin
Pada tahap pertama, petugas medis akan menyuntikkan sedikit larutan tuberkulin (purified protein derivative/PPD) ke lapisan kulit di lengan bawah. Setelah penyuntikan, akan muncul benjolan kecil berwarna pucat di area suntikan.
BACA JUGA:Kenali Ciri TBC Kulit Sebelum Terlambat
BACA JUGA:Rekomendasi 5 Olahraga Aman untuk Penderita TBC Agar Napas Lebih Lega
2. Pemeriksaan Reaksi Kulit
Tahap kedua dilakukan 48 hingga 72 jam kemudian. Dokter akan memeriksa area suntikan untuk melihat apakah muncul reaksi pada kulit. Jika lewat dari 72 jam, tes harus diulang dari awal. Jika ini tes pertama dan hasilnya negatif, dokter mungkin akan menyarankan tes ulang dalam satu hingga tiga minggu untuk memastikan hasilnya konsisten.
Cara Membaca Hasil Tes Mantoux
Jika terdapat infeksi TBC, area kulit di sekitar suntikan akan menebal dan mengeras. Benjolan yang terbentuk ini disebut indurasi dan diukur tegak lurus terhadap sumbu lengan bawah.
Berikut cara interpretasinya:
Indurasi kurang dari 5 mm: dianggap negatif. Jika ada gejala TBC, dokter mungkin akan merekomendasikan tes ulang.