Gejala TBC Tak Selalu Batuk: Kenali Tandanya Sebelum Terlambat

Ilustrasi Gejala TBC Tak Selalu Batuk -halodoc-
OKU EKSPRES COM - Tahukah Anda? Menurut data dari WHO, setiap detik ada satu orang yang terinfeksi tuberkulosis (TBC) di dunia. Di Indonesia sendiri, TBC menempati posisi teratas sebagai penyakit infeksi penyebab kematian. Ironisnya, masih banyak orang yang keliru mengenali gejala awal TBC, dan menganggapnya sebagai flu biasa atau penyakit pernapasan ringan.
Padahal, TBC memiliki ciri khas yang berbeda dan bisa dikenali sejak dini bila diperhatikan dengan cermat. Deteksi dini sangat penting untuk mencegah kondisi memburuk dan menghentikan penularan.
Kapan Gejala TBC Mulai Terlihat?
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), penularan TBC terjadi saat seseorang yang menderita TB paru aktif menyebarkan droplet yang mengandung bakteri ke udara—biasanya saat batuk, bersin, atau berbicara keras.
Droplet tersebut berisi partikel kecil dari saluran pernapasan, seperti dahak atau lendir, yang dapat melayang di udara selama beberapa jam. Orang lain bisa terinfeksi saat menghirup droplet tersebut.
BACA JUGA:Gejala TBC yang Sering Terlambat Disadari: Cegah Sebelum Menular
BACA JUGA:Anak Tampak Lemas dan Batuk Tak Kunjung Sembuh? Waspadai TBC Sejak Dini
Namun, infeksi TBC tidak langsung memunculkan gejala. Banyak penderita tidak menunjukkan tanda-tanda sakit hingga bertahun-tahun setelah terinfeksi. Hal ini karena TBC memiliki tiga tahapan perkembangan infeksi di dalam tubuh:
Tahapan Infeksi TBC
1. Infeksi Primer
Infeksi dimulai ketika seseorang menghirup droplet yang mengandung bakteri TBC. Bakteri masuk ke paru-paru, tepatnya ke alveolus, dan mulai berkembang biak. Sebagian kecil bakteri mungkin menyebar ke kelenjar getah bening. Pada tahap ini, gejala belum terlihat.
2. Infeksi Laten
Sistem imun tubuh akan mencoba melawan infeksi dengan bantuan sel makrofag. Jika tubuh berhasil menahan bakteri, maka infeksi akan masuk ke fase "tidur" atau tidak aktif (laten). Pada tahap ini, tidak ada gejala yang muncul dan penderita tidak menularkan penyakit.
3. Infeksi Aktif