Bukan Kanker! Ini 5 Jenis Tumor Jinak yang Sering Muncul di Payudara

Ilustrasi Jenis Tumor Jinak yang Sering Muncul di Payudara -net-
OKU EKSPRES COM - Benjolan di payudara sering kali memicu kekhawatiran, apalagi jika langsung dikaitkan dengan kanker. Padahal, sebagian besar kasus benjolan pada payudara tergolong tumor jinak yang umumnya muncul akibat perubahan hormon, terutama menjelang menstruasi atau saat mendekati masa menopause.
Jadi, bila Anda menemukan benjolan di area payudara, tidak perlu langsung panik. Namun, tetap perlu waspada, karena ada beberapa ciri yang harus diperhatikan agar kondisi tersebut tidak berkembang menjadi kanker.
Tumor Jinak dan Ciri-Cirinya
Tumor jinak pada payudara biasanya ditandai dengan benjolan bertekstur lunak, berbentuk teratur, dan mudah digerakkan saat diraba. Sebagian besar tidak memerlukan penanganan medis karena bisa hilang dengan sendirinya dan tidak berisiko menjadi kanker.
Meski begitu, tidak semua benjolan bersifat jinak. Jika benjolan terasa keras, bentuknya tidak beraturan, dan tidak bisa digerakkan, kondisi ini patut diwaspadai sebagai gejala tumor ganas atau kanker payudara.
BACA JUGA:8 Cara Ampuh Cegah Kanker Payudara: Tidak Hanya Ancaman bagi Wanita
BACA JUGA:Waspadai Benjolan di Payudara: Ini 5 Perbedaan Tumor dan Kanker yang Harus Kamu Tahu
BACA JUGA:Jangan Abaikan! Begini Cara Membedakan Benjolan Tumor dan Kanker di Payudara
BACA JUGA:Kenali Perbedaan Tumor Jinak Tulang dan Kanker Tulang: Gejala, Penyebab, dan Penanganannya
Jenis Tumor Payudara Jinak dan Penyebabnya
Ada berbagai jenis tumor jinak yang dapat muncul di payudara, dengan penyebab yang bervariasi, mulai dari hormon hingga riwayat keluarga.
1. Fibroadenoma
Merupakan jenis tumor jinak yang paling umum, terutama pada wanita usia 20�30 tahun. Benjolan fibroadenoma terasa kenyal dan dapat digerakkan dengan mudah. Meski penyebab pastinya belum diketahui, hormon estrogen diyakini berperan dalam kemunculannya. Benjolan ini bisa membesar saat hamil dan mengecil ketika menopause. Jika diperlukan, pengangkatan melalui operasi bisa menjadi solusi.
2. Perubahan Fibrosistik (Fibroadenosis)