Serangan Dompet

Ilustrasi peta-photo: istimewa-Gus munir
Oleh: Dahlan Iskan
Iran marah: dompetnya dicopet Israel. Dompet itu berisi triliunan dolar. Nama dompetnya: South Pars.
Maka Iran balas menyerang Israel Sabtu malam lalu. Sampai Minggu dini hari. Ratusan rudal disasarkan ke Israel. Demikian juga drone berpeluru. Serangan jarak jauh.
Dari wilayah Iran senjata itu harus melewati Iraq, Suriah, Yordania, atau Arab Saudi bagian utara. Israel pun ketika menyerang Iran juga dilakukan dari jarak jauh.
Kali ini Israel agak meremehkan kualitas serangan Sabtu malam itu. Tapi Israel mengakui 11 orang tewas di beberapa lokasi sipil. Meski meremehkan, Israel tidak malu memublikasikan foto-foto kerusakan kompleks apartemen –mungkin untuk untuk menarik simpati internasional: banyak sipil jadi korban serangan Iran.
BACA JUGA:Herman Deru Hadiahi Bantuan Gubernur di Momen HUT Palembang
BACA JUGA:Bantuan Tunai Sasar 492 Warga Miskin
Lihatlah betapa pejabat tinggi Israel menganggap serangan Iran itu sepele: "Ini hanya sama dengan penyerangan tahun lalu," ujar pejabat tinggi militer Israel seperti dipublikasikan media di sana.
Waktu itu Iran menyerang Israel sebagai balasan atas serangan jarak jauh Israel.
Anda masih ingat serangan itu menewaskan Ismail Haniyeh, pemimpin politik Hamas. Haniyeh dibunuh bersama seorang pengawal pribadinya di sebuah penginapan militer saat menghadiri pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian di Teheran.
Iran seperti ditabok kotoran di wajahnya. Tapi serangan balasannya berhasil ditangkis payung pertahanan Israel.
BACA JUGA:Sidang Suap Pokir Rp45 Miliar di OKU Digelar di Pengadilan Tipikor Palembang
BACA JUGA:Kalah Telak dari Vietnam, Timnas Indonesia Putri U-19 Gagal ke Final
Sebenarnya serangan Iran Sabtu malam tidak sama benar dengan yang tahun lalu. Iran sudah belajar dari kegagalan itu.