Serangan Dompet

Ilustrasi peta-photo: istimewa-Gus munir
Berarti dompet tersebut milik bersama Iran dan Qatar. Atau milik Qatar dan Iran. Cadangan gas yang ada di dalamnya terbesar di dunia: 1.800 triliun tcf. Luasnya dompet tersebut: 9.700 km –hampir 10.000 km2.
BACA JUGA:7 Resep Lezat Penambah Berat Badan Anak Usia 5 Tahun, Bikin Lahap Makan!
BACA JUGA:Waspada Makanan Anak! Ini 15 Jenis yang Perlu Dibatasi agar Tidak Picu Kanker
Iran tidak cepat-cepat menyedot gas itu dari sisi timur. Iran masih harus menunggu pembangunan instalasi LNG-nya selesai dibangun. Lambat. Posisi Iran yang sedang diisolasi membuat proyeknya tidak lancar.
Hebatnya, akhirnya Iran bisa. Tanpa barat, Iran mampu membangun proyek LNG yang teknologinya sangat tinggi itu.
Meski lambat tapi selamat. Instalasi itu akhirnya berhasil terbangun. Banyak yang heran: bagaimana Iran mampu membangun proyek petro chemical berteknologi tinggi secara mandiri.
Saya ikuti terus perkembangan pembangunan instalasi gas itu. Iran pun menyedot gas di selat Hormuz itu dengan sekuat tenaga.
BACA JUGA:Hati-Hati! 5 Makanan Ini Bisa Tingkatkan Risiko Kanker
BACA JUGA:8 Tanda Umum Kanker yang Sering Diabaikan
Anda sudah tahu perkembangan terakhir: Iran sudah menyedot gas itu tidak hanya dari satu tempat. Kini penyedotannya sudah dari 30 blok.
Padahal saat saya ke sana baru mulai phase 1. Disebut juga phase pilot proyek. Phase 1 itu ditangani oleh Petropars, perusahaan minyak Iran sendiri.
Dibendung seperti apa pun Iran berhasil menyedot gas dari dompet terbesar di dunia itu dari arah timur. Tentu Iran tidak mau gas yang sama disedot terus oleh Qatar dari arah barat.
Qatar, dengan bantuan barat sudah lebih dulu menyedotnya. Qatar start lebih dulu. Daya sedotnya pun lebih besar dari yang dilakukan Iran.
BACA JUGA:Kanker Paru-Paru: Ancaman Mematikan yang Tak Boleh Diabaikan
BACA JUGA:Tumbuh Tanpa Gejala, Kanker Bisa Datang Tanpa Peringatan