Sengketa Aceh-Sumut Belum Final
Wakil menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto menegaskan status kepemilikan 4 pulau yang jadi sengketa antara Aceh dan Sumatera Utara belum final.-Photo: istimewa-Eris
JAKARTA_ Wakil menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto menegaskan status kepemilikan 4 pulau yang jadi sengketa antara Aceh dan Sumatera Utara belum final.
Menurutnya, status kepemilikan 4 pulau tersebut masih nisa berubah tergantung dari data dan bukti yang ditemukan.
Bima mengatakan, pihaknya akan menimbang, mendengar dan mempelajari seluruh masukan dari berbagai pihak untuk menentukan pemilik dari pulau sengketa tersebut.
Adapun empat pulau yang menjadi sengketa Aceh-Sumut itu ialah Pulau Mangkir Besar (juga dikenal sebagai Pulau Mangkir Gadang), Pulau Mangkir Kecil (Mangkir Ketek), Pulau Lipan, dan Pulau Panjang.
BACA JUGA:Ajak Singapura Lebih Banyak Investasi di Sektor Kesehatan dan Pertanian
BACA JUGA:Bupati Enos Tekankan Pentingnya Digitalisasi dalam Dunia Pendidikan
"Tidak ada keputusan yang tidak bisa dirubah atau diperbaiki apapun itu prosesnya tetapi kami tentu mendengar, menimbang, mempelajari semua masukan, semua data dan perspektif yang disampaikan untuk kemudian menjadi keputusan akhir tentang status kepemilikan 4 pulau tadi," kata Bima di Gedung A Kementerian Dalam Negeri pada Senin, 16 Juni 2025.
Di sisi lain kata Bima pihaknya telah menemukan bukti baru yang cukup penting terkait polemik sengketa 4 pulau tersebut.
Bima Arya mengatakan, bukti baru yang ditemukan tersebut dapat menjadi landasan kuat terkait kepemilikan 4 pulau tersebut.
"Bukti baru tadi penting karena bisa menjadi landasan yang sangat kuat yang bisa menentukan keputusan kepemilikan pulau tadi," kata Bima.
BACA JUGA:Belum Ada Status Siaga Karhutla di OKU
BACA JUGA:Polsek Buay Pemaca Aktif Sambangi Warga Demi Jaga Kamtibmas
Penemuan bukti baru tersebut sudah dibahas dengan berbagai pihak terkait dalam rapat yang digelar siang ini Senin, 16 Juni 2025.
- Tag
- Share
-
-
